PASURUAN, DIALOGMASA.com –
Mesto Lea Faisal, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan sekaligus ofisial Nguling FC, turut hadir menyaksikan laga semifinal antara Gempol FC dan Nguling FC. Ia menilai insiden masuknya suporter ke lapangan yang sempat memicu ketegangan harus menjadi catatan sekaligus evaluasi bagi panitia pelaksana (Panpel) agar kejadian serupa tidak terulang.
Menurutnya, gagasan Bupati Pasuruan menggelar Pasuruan Super League merupakan langkah positif untuk membuka jalan bagi pemain-pemain lokal dari desa maupun kecamatan agar bisa naik kelas ke level lebih tinggi, minimal Liga 2 bahkan Liga 1.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Pasuruan yang telah sukses menyelenggarakan Pasuruan Super League. Pertandingan ini luar biasa, tujuannya bukan untuk gagah-gagahan menang kalah, tetapi untuk bersanding dan memajukan sepak bola Pasuruan. Ke depan saya yakin banyak pemain daerah kita yang bisa menjadi pemain nasional,” tutur pria yang akrab disapa Bang Mesto.
Sementara itu, Camat Nguling sekaligus Manajer Nguling FC, Rahman, menganggap laga semifinal melawan Gempol FC pada Jumat (26/09) sebagai pertandingan yang sangat krusial dan luar biasa dibanding laga-laga sebelumnya di Pasuruan Super League.
Meski sempat terjadi kericuhan kecil akibat ulah suporter, laga adu penalti akhirnya dilanjutkan pada Sabtu pagi tanpa penonton. Dalam pertandingan itu, Nguling FC berhasil menang 3-1.
“Pertandingan ini ibarat final yang tertunda. Alhamdulillah anak-anak bisa meraih kemenangan, dan itu tidak lepas dari kekompakan ofisial,” jelas Rahman.
(Abi/Wj)
