MALANG, DIALOGMASA.com – Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB), Yustika Citra Mahendra, mengajak para pelajar untuk membangun kesadaran sebagai bagian dari warga global dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB di SMK Assalam Bantur, Malang, Senin (4/8/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala SMK Assalam, Ruslan, yang menyampaikan pentingnya kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari upaya membangun karakter generasi muda dalam memahami dunia secara global.
“Tujuan dari pengabdian masyarakat FISIP UB adalah membentuk karakter anak didik kita dalam melihat dunia global,” ujarnya.

Ia menambahkan, kondisi dunia saat ini tengah mengalami banyak gejolak, mulai dari konflik hingga ketegangan antarnegara. “Kita lihat hari ini dunia gonjang-ganjing, ada perang di antaranya, baik di Asia maupun di luar Asia,” kata Ruslan.
Dalam paparannya, Yusdika Citra Mahendra—yang akrab disapa Mahe—menjelaskan pentingnya kesadaran global bagi pelajar. Menurutnya, anak-anak perlu memahami bahwa mereka tidak hanya bagian dari masyarakat Indonesia, tetapi juga merupakan bagian dari masyarakat global.
“Kami mengajak anak-anak untuk lebih aware terhadap isu global karena selain mereka adalah masyarakat negara, mereka juga merupakan masyarakat global,” jelas Mahe.
Ia menekankan bahwa salah satu bentuk kesadaran global adalah melalui citizen diplomacy atau diplomasi warga negara.
“Citizen diplomacy adalah aktivitas diplomasi yang dilakukan secara individual, seperti adanya konektivitas antara individu satu negara dengan individu di negara lain,” jelasnya.
Mahe memberi contoh bentuk konektivitas tersebut antara lain melalui program pertukaran pelajar, duta-duta budaya, maupun selebriti yang mempromosikan negaranya di panggung internasional.
Lebih lanjut, Mahe mendorong para pelajar untuk aktif menyuarakan isu-isu yang ada di sekitar mereka sebagai bentuk partisipasi dalam diplomasi warga.
“Kampanye isu di sekitar kita, seperti isu lingkungan, kesehatan, sampah, dan isu lainnya merupakan bentuk nyata dari kesadaran global yang bisa dilakukan setiap individu,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi salah satu upaya FISIP UB untuk menghubungkan dunia akademik dengan tantangan global yang kini semakin relevan di kalangan generasi muda. (AL/WD)