PASURUAN (dialogmasa.com) – Pengelola Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Bangil menegaskan bahwa kegiatan belajar pada pagi hari tidak mengganggu aktivitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Raudlatul Athfal (RA).
Hal ini disampaikan untuk merespons perbincangan publik yang mengkhawatirkan potensi benturan jadwal antara TPQ dengan lembaga pendidikan anak usia dini.
Muzdalifah, pengasuh TPQ dengan metode Qiroati, menjelaskan bahwa jadwal belajar di TPQ telah disesuaikan dengan kebutuhan santri dan wali santri. Menurutnya, anak-anak yang belajar pada pagi hari biasanya adalah mereka yang belum memasuki jenjang PAUD atau RA.
“Di sini, belajar dilakukan pagi dan sore, tergantung pilihan wali santri. Anak-anak yang sudah masuk PAUD atau RA biasanya memilih belajar di sore hari,” ujarnya saat ditemui pada Senin (9/12/2024).
Senada dengan itu, Faza, salah satu guru di TPQ lain yang menggunakan metode Qiraati, juga menegaskan fleksibilitas waktu belajar bagi santrinya.
“Kami membuka jadwal belajar pagi dan sore. Tidak ada paksaan, santri bebas memilih waktu sesuai kebutuhan mereka,” katanya.
Diskusi mengenai keberadaan TPQ pada pagi hari sempat mencuat karena dianggap dapat mengganggu aktivitas pendidikan di tingkat RA dan PAUD.
Namun, pihak TPQ memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak tumpang tindih dengan jadwal lembaga pendidikan lainnya. (Al/Wd)
Oalah begitu ternyata