PASURUAN (dialogmasa.com) – Pondok Pesantren Roudlotun Nursalim, Podokaton, Pasuruan, menggelar Haul ke-31 KH Muhammad Fauzan bin KH Ufi Biahdillah (Ayah dari pengasuh pesantren ibu nyai Nikmah Jamilah), pada Sabtu (15/03/25).
Acara ini juga menjadi momen peringatan Nuzulul Qur’an serta ajang pagelaran kesenian santri yang menampilkan hasil pembelajaran mereka selama satu tahun.
Haul yang dihadiri oleh santri, wali santri, dan masyarakat sekitar ini diawali dengan tahtim Al-Qur’an, dilanjutkan dengan tahlil dan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh KH Makhin dari Lebak, Pasuruan. Dalam ceramahnya, KH Makhin menekankan pentingnya berbakti kepada kedua orang tua.
“Jika kita hendak bepergian, semuanya telah disiapkan dan biaya telah dikeluarkan. Namun, jika anak sakit, orang tua rela membatalkan keberangkatan demi anaknya. Sebaliknya, jika orang tua yang sakit, sering kali anak tetap memilih untuk pergi. Ini menunjukkan betapa ketulusan orang tua tidak sebanding dengan anak kepada orang tuanya,” ungkap KH Makhin.
Menurutnya, pengorbanan orang tua harus dibalas dengan bakti dan doa, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah wafat.

Selain rangkaian doa dan ceramah, acara haul ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni santri, seperti Al-Banjari dan sholawat. Kesenian ini menjadi bagian dari pembelajaran para santri agar semakin mencintai agama dengan cara yang menyenangkan.
Seorang wali santri mengungkapkan kebahagiannya melihat anak-anaknya belajar dengan semangat. “Senang melihat anak belajar agama. Apalagi ada kesenian Al-Banjari dan sholawat, membuat mereka lebih semangat dan tidak bosan,” ujarnya.
Haul tahunan ini tidak hanya menjadi momen mengenang sosok KH Muhammad Fauzan, tetapi juga wadah bagi para santri untuk menunjukkan kreativitas mereka sebelum kembali ke rumah untuk libur Lebaran. (AL/WD)