DIALOGMASA.com – Vaksin HPV adalah vaksin yang diberikan untuk perempuan dengan tujuan mencegah risiko terinfeksi virus Human Papilomavirus. Virus ini menjadi penyebab utama munculnya kanker rahim atau kanker serviks.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional. Mengingat kanker rahim menjadi kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara, menjadikan vaksin ini sangat penting untuk dilakukan.
Tujuan program vaksinasi HPV ini dilakukan guna agar bisa mencapai cakupan 90% pada anak perempuan dibawah 26 tahun di tahun 2030 nanti. Adanya vaksin ini sebagai upaya pencegahan kanker leher rahim yang kini merupakan ancaman serius bagi perempuan.
Pada dasarnya, sasaran utama program ini berfokus pada anak perempuan berusia 9 – 14 tahun. Pemberian vaksin HPV tidak disarankan bagi perempuan di atas 26 tahun. Selain itu, ada pula kelompok yang tidak disarankan mendapatkan vaksin HPV, diantaranya:
- Sedang hamil
- Memiliki alergi pada ragi
- Pernah mengalami alergi serius terhadap vaksin HPV sebelumnya
- Sedang sakit yang cukup serius
Selain kelompok di atas dan perempuan di bawah usia 26 tahun serta belum menikah maka disarankan untuk melakukan vaksinasi HPV ini. Tapi jika perempuan berusia di atas 26 dan sudah pernah berhubungan ingin melakukan vaksinasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
Jadi pemberian vaksin ini tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus sesuai prosedur. Selain itu, dosis yang diberikan juga harus sesuai dengan aturan yang berlaku saat vaksinasi.
Melansir dari Kemenkes.go.id, kebijakan dan strategi pelaksanaan pemberian vaksin HPV ini akan menyediakan pelayanan yang merata. Selain itu, program ini dilaksanakan tahunan dan melibatkan berbagai tingkat pelaksanaan.
Tingkat pelaksanaan yang dimaksudkan, yaitu mulai dari tingkat pusat hingga pelaksana lapangan. Pelaksanaan ini di bawah koordinasi Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah.
Keberhasilan program vaksinasi HPV ini diharapkan mampu mencegah dan menurunkan angka terjadinya kanker serviks. Dengan program ini, Kementerian Kesehatan RI berkomitmen menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim. (IF)
