Peran Orang Tua Sangat Vital dalam Pendidikan dan Penanaman Budi Pekerti Anak

gayuh
3 Min Read

Peran Orang Tua Sangat Vital dalam Pendidikan dan Penanaman Budi Pekerti Anak

gayuh
3 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com – Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menghadiri acara serah terima dan peresmian murid baru di Yayasan LPM Walisongo Gempol, Sabtu (02/08) pagi. Yayasan ini membawahi berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, MI, hingga SMK.

Kehadiran Bupati yang dikenal merakyat ini mencuri perhatian. Tanpa pengawalan protokoler, ia datang sekitar pukul 09.30 WIB dan menyapa masyarakat secara langsung. Dengan berjalan kaki sejauh 100 meter dari lokasi parkir, beliau dikawal tim drumband bersama jajaran pengurus yayasan dan dewan guru menuju lokasi acara.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan LPM Walisongo menyampaikan harapan besar kepada Bupati agar turut mendukung rencana pendirian Universitas Walisongo, sebagai upaya perluasan akses pendidikan tinggi bagi generasi muda Kabupaten Pasuruan.

Bupati Rusdi menyampaikan pesan penting kepada para wali murid yang hadir. Ia menekankan bahwa mendidik anak tidak hanya soal dukungan materiil, namun juga harus dilandasi oleh keteladanan dan kekuatan spiritual dari orang tua.

“Untuk menjadikan anak sukses menuntut ilmu, dibutuhkan keikhlasan orang tua. Pasrahkan anak kepada guru atau ustaz yang membimbing mereka, dan jangan lupa untuk mendoakan mereka setiap selesai salat lima waktu,” pesannya.

Lebih lanjut, Rusdi menegaskan bahwa orang tua adalah tokoh utama dalam membentuk karakter anak. Contoh nyata dari sikap, ucapan, dan perilaku orang tua di rumah akan menjadi cermin bagi anak dalam bertumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.

“Kadang saya masih menemui orang tua yang menyuruh anaknya berhenti bermain HP, tapi di saat yang sama mereka sendiri masih memegang HP. Ajaklah anak bicara dengan lembut, beri pengertian. Misalnya, ‘Nak, main HP boleh, tapi semua ada batasnya’,” tambahnya.

Bupati juga menekankan pentingnya menjaga ucapan kepada anak, terutama saat marah.

“Jangan sampai keluar kata-kata buruk seperti ‘bodoh’ saat menegur. Anak tetap harus diingatkan dengan cara yang baik.”

Ia menutup sambutannya dengan sebuah pesan bijak:

“Sukses tidak harus melalui sekolah yang mahal. Saya juga pernah menjadi siswa, pernah bolos sekolah (sambil tertawa), tapi yang penting jangan sampai salah pergaulan.”

Acara berlangsung penuh kekeluargaan dan khidmat, menjadi momen reflektif bagi para orang tua dan tenaga pendidik dalam membangun sinergi pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak Pasuruan. (abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×