ARTIKEL (dialogmasa.com) – Di Pasuruan, perempuan memainkan peran penting sebagai petani, buruh tani, dan pengolah hasil pertanian. Mereka tidak hanya membantu dalam proses penanaman dan pemanenan, tetapi juga dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk siap jual.
Peran ini sangat vital karena mereka berkontribusi dalam memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian di Pasuruan menyerap lebih dari 30% tenaga kerja perempuan di daerah tersebut.
Perempuan di Pasuruan juga aktif di sektor industri, baik sebagai pekerja pabrik, pengrajin, maupun pengusaha kecil dan menengah. Mereka terlibat dalam proses produksi berbagai barang dan jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Salah satu contoh nyata adalah industri kerajinan tangan yang banyak dikelola oleh perempuan, menghasilkan produk-produk unggulan seperti anyaman dan batik. Sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Pasuruan, dengan partisipasi perempuan mencapai sekitar 25% dari total tenaga kerja di sektor industri.
Dalam sektor jasa, perempuan di Pasuruan berperan sebagai tenaga kerja di berbagai bidang seperti pariwisata, perawatan kesehatan, pendidikan, dan layanan lainnya. Mereka memberikan kontribusi penting dalam menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Misalnya, banyak perempuan yang bekerja sebagai pemandu wisata, guru, dan perawat, yang semuanya berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi daerah. Sektor jasa menyerap sekitar 45% tenaga kerja perempuan di Pasuruan.
Pendapatan perempuan di Pasuruan juga diperoleh melalui Industri Rumahan (IR). Industri Rumahan mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Industri ini tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat tetapi juga pendapatan keluarga.
Menurut laporan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasuruan, industri rumahan yang dikelola oleh perempuan mampu menyumbang sekitar 15% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pasuruan.
Meskipun kontribusi perempuan dalam ekonomi Pasuruan sangat besar, mereka masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah kesenjangan gender dalam akses terhadap pendidikan dan pelatihan.
Banyak perempuan yang tidak memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam mengakses pendidikan yang berkualitas dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Selain itu, perempuan sering menghadapi diskriminasi dalam hal akses terhadap modal usaha dan kepemilikan aset produktif, yang menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan usaha dan berpartisipasi lebih aktif dalam perekonomian.
Menurut laporan World Bank, perempuan di Indonesia masih memiliki akses yang lebih terbatas terhadap layanan keuangan dibandingkan laki-laki, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dan memastikan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses sumber daya ekonomi.
Peran perempuan dalam ekonomi Pasuruan sangat penting dan beragam, mulai dari sektor pertanian, industri, hingga jasa. Mereka tidak hanya berkontribusi dalam produksi dan layanan tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Namun, untuk memaksimalkan potensi mereka, perlu ada upaya untuk mengatasi tantangan yang ada, terutama dalam hal kesenjangan gender dalam pendidikan, pelatihan, dan akses terhadap modal usaha. Dengan demikian, perempuan dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam pembangunan ekonomi Pasuruan.
Sumber:
– Badan Pusat Statistik (BPS) Pasuruan.
– Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasuruan.
– Dinas Pariwisata Pasuruan.
– World Bank.
