PASURUAN (dialogmasa.com) – Bank sebagai layanan keuangan memiliki peran strategis bagi kemandirian ekonomi termasuk masyarakat rentan.
Kelompok rentan adalah kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Kelompok ini membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Diantara kelompok rentan antara lain seperti; Anak-anak, Lansia, Fakir miskin, Wanita hamil, Penyandang disabilitas, Korban bencana alam dan sosial, Masyarakat adat, Minoritas agama, Anak yatim/piatu, dan Anak putus sekolah.
Samsul, pelaku UMKM jajanan Sempol di Gempol Pasuruan membenarkan peran perbankan penting dalam perjalanan usaha termasuk bagi UMKM oleh kelompok rentan.
“Relatif tergantung yang meminjam. Jika untuk bisnis dan mengetahui Medan, artinya usaha yang akan dilakukan prospek, maka perbankan sangat membantu, namun sebaliknya,” terangnya.
“Bagi yang merintis usaha sebaiknya jalan dulu, jangan menggunakan dana perbankan, namun jika sudah jalan perbankan bisa membantu usaha tersebut,” imbuhnya.
Dalam hal mengembangkan ekonomi masyarakat terutama kelompok rentan tentu akan menghadapi tantangan-tantangan .
Untuk menghadapi tantangan-tantangan itu, tentu memerlukan serangkaian solusi. Bagaimana perbankan bisa lebih inovatif seperti dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah dan stekholder lainnya.
Diantara inovasi yang bisa dikerjakan bersama oleh perbankan dengan pemerintah seperti tidak hanya memberikan pinjaman modal namun juga memberikan edukasi keuangan, lomba bisnis, pendampingan usaha, pelatihan digital marketing, dan bisnis plan.
Selain itu bank juga dapat bekerja sama dengan perusahaan untuk bersama membuat program pelatihan, pendampingan, kemudian baru dilanjutkan dengan permodalan usaha bagi masyarakat rentan.
Termasuk juga menggandeng komunitas peduli sosial dan kemanusiaan untuk membangun ekonomi kerakyatan yang maju dan berkeadilan. (Ali / Wardah)
