PASURUAN, DIALOGMASA.com –
Pemkab Pasuruan melalui Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang melakukan perbaikan tanggul Sungai Kemranggen yang mengaliri puluhan hektare sawah di Dusun Tebel, Desa Cangringmalang, Kecamatan Beji, serta Dusun Kemranggen, Desa Winong, Kecamatan Gempol.
Perbaikan menggunakan alat berat ini dilakukan dalam sepekan terakhir dan disambut positif oleh ratusan petani setempat. Sebelumnya, tanggul yang jebol dan pendangkalan saluran irigasi menjadi momok bagi mereka untuk menanam padi. Para petani khawatir gagal panen akibat genangan air hujan yang meluap dari sungai.
“Banyak petani enggan menanam padi karena takut gagal panen, apalagi musim hujan sudah dekat. Kami bersyukur keluhan puluhan petani akhirnya mendapat respon cepat dari Bupati Pasuruan dengan melakukan perbaikan menggunakan alat berat,” ujar Asy’ri, salah satu petani, Kamis (2/10).
Hal senada disampaikan Husein. Menurutnya, banyak lahan sawah yang sebelumnya dibiarkan bero (tidak ditanami) karena trauma padi yang hampir panen pernah diterjang banjir beberapa tahun lalu. Kini, lahan tersebut mulai kembali digarap.
“Banyak petani mulai semangat menanam padi lagi, luasnya sekitar 23 hektare yang meliputi tiga dusun,” jelasnya.
Para petani berharap program normalisasi dan perbaikan tanggul ini bisa dilakukan minimal setiap dua tahun, mengingat manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Winong, Kecamatan Gempol, Amiril Mukmin, yang ikut meninjau kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas program Pemkab Pasuruan.
“Atas nama pemerintah desa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati. Perbaikan tanggul ini tidak hanya mengurangi risiko banjir saat musim hujan, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani. Warga sangat senang karena kekhawatiran gagal panen kini berkurang,” ungkapnya. (Abi/Wj)
