PASURUAN (dialogmasa.com) – Rapat sosialisasi yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Pemerintah Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, pada (28/04) pagi kemarin yang diikuti puluhan peserta mendadak ricuh. Mereka tampak panik dan mencari tempat yang aman guna menyelamatkan diri saat terdengar sirene tanda bahaya.
Bahkan peserta yang lagi asyik mendengarkan materi dari narasumber, mereka lompat dan keluar ruangan bersembunyi di bawah kolong meja, sambil berteriak-teriak, “Ada bencana gempa, ayo segera menyelamatkan diri!”
Ternyata aksi tersebut bukan bencana gempa sesungguhnya, akan tetapi kegiatan simulasi yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Pasuruan guna peningkatan kapasitas tanggap bencana skala lokal.
Dalam sambutannya, Kades Karangrejo, M. Suud, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan saat segala ada kejadian yang berpotensi menimbulkan bencana di wilayahnya.
Keterangan yang sama disampaikan Plt Camat Gempol, Timbul Wijoyo, yang mengapresiasi apa yang dilakukan Pemdes Karangrejo dengan mengadakan pelatihan tanggap bencana skala lokal.
“Sosialisasi dan edukasi seperti ini sangat penting dan dibutuhkan agar mereka benar-benar memahami langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana,” ujarnya.
Sarinah Rostief, S.T., M.M., Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, pemateri dari BPBD Kabupaten Pasuruan, menguraikan potensi bencana yang ada di Kabupaten Pasuruan, di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, karhutla, angin ribut, gempa, erupsi gunung, laut bergelombang tinggi, dan kegagalan teknologi.
“Kalau di Karangrejo mungkin hanya 3 atau 4 potensi bencana saja. Memang tak dapat dihindari, tapi bisa dikurangi risikonya. Caranya dengan mempelajari siklus bencana,” paparnya. (Abi/Wj)
