PASURUAN, DIALOGMASA.com – Meski sejumlah sarana dan prasarana penunjang di beberapa pasar daerah kurang memadai untuk mendukung kenyamanan serta kelancaran aktivitas para pedagang, Disperindag tidak mengusulkan revitalisasi karena alasan belum adanya anggaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Kadisperindag, Diana Lukita, usai rapat kerja dengan Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan pada Selasa (10/06) siang kemarin.

“Untuk pembangunan Pasar Bangil dan Pasar Gempol masih belum ada, nunggu anggarannya. Nanti kalau sudah ada, pasti kita sampaikan. Gitu ya, saya mau salat dulu,” jelas Diana Lukita.
Informasi yang diperoleh Dialog Masa menyebutkan bahwa proyek revitalisasi pasar dengan anggaran miliaran rupiah memang tidak mungkin dilaksanakan tahun ini. Hal tersebut dikarenakan sisa waktu tahun anggaran 2025 hanya tinggal enam bulan, yang dianggap tidak cukup untuk pengerjaan fisik dengan nilai mencapai belasan miliar rupiah.
Untuk pengerjaan fisik gedung dengan nilai besar, waktu minimal yang dibutuhkan adalah delapan bulan. Terkecuali untuk pekerjaan dengan nilai kontrak Rp200 juta ke bawah, kemungkinan masih bisa dilakukan karena tidak memerlukan proses lelang di ULP.
“Kemungkinan tahun ini hanya dianggarkan untuk DED saja,” jelas salah satu sumber yang enggan dipublikasikan.
(Abi/Wj)