Ratusan Rumah Warga di Dua Kecamatan (Gempol dan Beji) Tergenang Banjir

Diary Warda
2 Min Read

Ratusan Rumah Warga di Dua Kecamatan (Gempol dan Beji) Tergenang Banjir

Diary Warda
2 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – Hujan deras selama 7 jam yang mengguyur wilayah Gempol dan Beji pada Rabu (15/01) menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi ratusan rumah penduduk di wilayah tersebut. Tak hanya itu, arus kendaraan dari arah Gempol menuju Bangil dan sebaliknya mengalami kemacetan.

Ratusan rumah yang tergenang air dengan ketinggian antara 40 cm hingga 80 cm meliputi Desa Legok, yaitu Dusun Kebonsari dan Panderejo; Desa Gempol, yaitu Dusun Tanjung, Patuk, serta Perumahan Gempol Asri.

Untuk Kecamatan Beji, wilayah yang terdampak meliputi Desa Kedungringin, yaitu Dusun Jodokan, Turirejo, Wage, dan Nyangkrin; Desa Gajahbendo, yaitu Dusun Tangan dan Dusun Gajahbendo; Desa Gununggangsir, yaitu Dusun Dermo dan Sugihwaras; Desa Beji, yaitu Dusun Pasiman dan Keturon; Desa Wonokoyo, yaitu Dusun Sobo; serta Desa Kedungboto, yaitu Dusun Kedungboto dan Dusun Gadangklutuk.

Di Desa Legok sendiri, total rumah yang terdampak banjir mencapai 630 Kepala Keluarga (KK). Rinciannya adalah:

  • Dusun Kebonsari: 80 rumah,
  • Dusun Panderejo: 150 rumah,
  • Dusun Ngering: 340 rumah, dan
  • Dusun Tempel: 60 rumah.

Penyebab banjir di Gempol disinyalir akibat tingginya debit air hujan yang mengalir ke Sungai Anak Warti dan tak tertampung akibat pendangkalan. Selain itu, saluran gorong-gorong yang berada di Bundaran Gempol kurang berfungsi sehingga air meluap ke rumah-rumah penduduk di Dusun Kebonsari dan Panderejo, Desa Legok, selama berjam-jam.

Menurut keterangan sejumlah warga Kebonsari, Desa Legok, air bah dari Sungai Anak Warti tiba-tiba masuk ke rumah penduduk sekitar pukul 02.00 dini hari. “Ketinggian air sekitar 50 hingga 60 cm yang menggenangi 55 rumah warga. Sebagian warga mengungsi ke masjid dan gedung TK sementara,” tutur salah satu warga.

Nur Salam, Kades Legok, yang dikonfirmasi pada Kamis (16/01) di lokasi banjir, mengatakan bahwa banjir yang menggenangi rumah warga disebabkan oleh tingginya curah hujan yang masuk ke Sungai Anak Warti hingga tidak tertampung, sehingga air meluap ke rumah penduduk.

“Kejadian ini sudah kami laporkan kepada muspika dan BPBD Kabupaten Pasuruan,” jelasnya. (Abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×