PASURUAN, DIALOGMASA.com – Ribuan warga memadati jalur utama Tosari untuk menyaksikan Festival Jalur Rempah, bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1.096, Sabtu (20/09/25).
Arak-arakan budaya yang penuh nilai sejarah membuat suasana kian semarak. Di antara peserta, rombongan SDN Ngadirejo 1 Tutur tampil mencuri perhatian. Guru dan siswa dengan penuh semangat membawa ancak berisi hasil bumi, buah-buahan, hingga olahan pangan yang disusun rapi dan indah. Simbol syukur atas kekayaan alam Kabupaten Pasuruan ini disambut hangat penonton di sepanjang jalan.
Anak-anak sekolah dasar tersebut tampil mengenakan busana adat serba hitam. Wajah ceria mereka terpancar sepanjang parade. Salah satu siswa, Galang dari kelas 6, mengaku bangga bisa ikut terlibat.
“Saya senang sekali bisa ikut acara ini, apalagi bisa membawa ancak bersama teman-teman. Rasanya bangga karena banyak orang yang melihat,” ucapnya sambil tersenyum.
Kepala SDN Ngadirejo 1 Tutur, Risdiyan Tri Wahyudi, yang hadir bersama Korcam Tutur Sugiarto, menegaskan bahwa keikutsertaan sekolah bukan sekadar meramaikan acara.
“Kami ingin membiasakan siswa belajar dari budaya. Lewat kegiatan ini, mereka bisa memahami arti kebersamaan, gotong royong, dan rasa cinta tanah air. Selain itu, mereka juga bisa mengenal tradisi leluhur yang menjadi identitas Kabupaten Pasuruan,” katanya.
Festival Jalur Rempah sendiri merefleksikan kejayaan masa lalu Pasuruan sebagai daerah penghasil rempah sekaligus pusat perdagangan penting. Saat ancak karya siswa Ngadirejo 1 melintas, sorak penonton kian meriah. Banyak orang tua murid yang mendampingi pun tampak terharu menyaksikan kebanggaan putra-putrinya.
Partisipasi ini menjadi pengalaman berharga bagi siswa. Tak hanya sekadar ikut meramaikan peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang akan mereka bawa ke masa depan. SDN Ngadirejo 1 Tutur berhasil meninggalkan kesan istimewa di Festival Jalur Rempah 2025. (Reales)
