PASURUAN (dialogmasa.com) – Pembangunan Jembatan Kajang di Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, mulai dikhawatirkan oleh Pemdes setempat. Pasalnya, alokasi anggaran yang disiapkan sebesar Rp 87.057.100 dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi dari APBD hanya untuk perbaikan jembatan dengan panjang 6 meter x 2,8 meter. Pengecatan dikhawatirkan tidak sesuai dengan rencana usulan awal.
Sekdes Kepulungan, Fahrudin Salim, yang ditemui di kantor balai desa pada Jumat (18/10) siang, menjelaskan bahwa sejatinya titik lokasi awal pembangunan jembatan berada di jalan lingkungan. Pihak Dinas dan Konsultan turun ke lapangan untuk mencarikan titik yang baru.
“Saya bersama perangkat mencarikan titik sesuai dengan aset daerah. Setelah dicek ke lokasi yang baru, disepakati di jalan penghubung Kajang Kepulungan – Payamanan Desa Ngerong,” jelasnya.
Dia menambahkan, jembatan yang lama dibongkar semua dengan item pekerjaan baru, yakni pasangan pondasi, pengerjaan plat beton 6 meter x 2,8 meter, serta pemasangan leneng (sandaran jembatan). “Secara umum, pekerjaan bagus, tapi kami tetap melibatkan perangkat dan masyarakat untuk ikut mengawasi karena dana pembangunan berasal dari uang rakyat, apalagi titiknya pengalihan bukan dari usulan awal,” imbuhnya.
Terpisah, Rizal, konsultan pengawas dari CV Urban yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya, menjelaskan bahwa untuk Jembatan Kajang belum bisa memberikan penjelasan secara detail berapa persen progres penanganan di lapangan. “Untuk realisasi progres belum masuk, item pekerjaannya adalah pasangan batu, plat beton jembatan, leneng jembatan, dan pengecatan,” jelasnya.
Salah satu tukang CV Rizal yang dikonfirmasi di lapangan menjelaskan bahwa pengerjaan sudah berjalan lebih dari 3 minggu. Untuk pekerjaan yang ditangani, yakni pasangan pondasi, pengecoran plat jembatan, dan pemasangan leneng kanan serta kiri. “Sudah berjalan 3 minggu, nanti setelah rampung juga akan dilakukan pengecatan,” jelasnya. (Abi/Wj)