PASURUAN, DIALOGMASA.com – Kenaikan tarif masuk Pemandian Alam Banyu Biru dari Rp5.000 menjadi Rp10.000 menimbulkan beragam reaksi. Pedagang kecil di sekitar lokasi mengaku omzetnya sempat menurun, sementara pengunjung menilai tarif baru masih wajar, namun menyayangkan hilangnya beberapa fasilitas lama.
Nia (37), pedagang di sekitar pemandian, mengatakan awal kenaikan tarif membuat jumlah wisatawan berkurang sehingga berdampak pada dagangan.
“Awalnya sepi, otomatis pedagang rugi. Kalau ada acara khusus seperti maulid atau hari raya baru ramai lagi,” ujarnya, Minggu (21/9/2025).
Nia juga menyampaikan kekecewaan sebagian pengunjung karena kolam buatan yang dulu menjadi daya tarik kini sudah tidak ada.
“Banyak yang komentar ke Instagram bupati, minta kolamnya dikembalikan. Pedagang juga berharap ada stand UMKM yang lebih rapi dan fasilitas tambahan supaya orang tidak bosan,” tambahnya.
Sementara itu, Zainulloh, pengunjung asal Grati, menilai tarif Rp10 ribu kini tidak lagi terasa memberatkan.
“Sekarang naik dari Rp5.000 ke Rp10.000 itu wajar di tahun ini, kayak nggak ada apa-apanya. Tapi sayang vibes-nya berkurang karena kolam buatan dihapus. Harapannya dibikin lagi dengan kualitas yang lebih bagus,” ujarnya.
Menurut Zainulloh, pengunjung tetap akan berminat jika pemerintah menghadirkan inovasi baru.
“Ada harga ada kualitas. Kalau fasilitas ditambah, pasti lebih menarik dan sesuai harapan pengunjung,” imbuhnya.
Pedagang maupun wisatawan berharap pemerintah daerah menyeimbangkan harga tiket dengan peningkatan fasilitas, sehingga Banyu Biru tetap menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Pasuruan. (AJ/WD)
