PASURUAN (dialogmasa.com) – Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan menimpa masyarakat dan membutuhkan penanganan cepat dari tim Pemkab Pasuruan agar tidak menimbulkan kerugian material serta kerusakan sarana infrastruktur pendukung lainnya.
Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan personel OPD andal seperti BPBD, Dinas SDA, Cipta Karya, dan relawan yang responsif serta siap siaga untuk diterjunkan manakala terjadi bencana demi kepentingan masyarakat secara umum dibanding kepentingan pribadi.
Bahkan tak jarang hari libur yang biasanya digunakan para petugas untuk berlibur bersama keluarga batal terlaksana lantaran ada tugas dan panggilan sebagai relawan.
Trisno Yanto, operator alat berat dari Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang, yang dikonfirmasi wartawan pada Sabtu (21/11), menyatakan bahwa ketika terjadi banjir, dirinya harus meninggalkan keluarga karena ada tugas dari pimpinan untuk melakukan pembersihan sampah ataupun normalisasi.
“Keinginan hati saat hari libur adalah bisa berkumpul dengan keluarga. Namun, karena ada tugas yang lebih penting untuk kepentingan masyarakat, seperti bencana, maka hari libur pun harus bekerja. Ini adalah panggilan jiwa sebagai relawan,” jelas Yanto, operator alat berat dari Dinas Pengairan, Cipta Karya, dan Tata Ruang.
Ia menambahkan, jika lokasi yang ditangani dalam kondisi darurat dan membutuhkan penanganan cepat, seperti pembersihan sampah di jembatan, kegiatan dilakukan hingga malam hari. Tujuannya tidak lain agar genangan air di sungai tidak meluber ke rumah warga.
Jika pekerjaan yang ditanganinya selesai hingga malam hari, ia merasa bangga. Meskipun kondisi fisik lelah, rasa capeknya hilang begitu saja.
“Kita tidak memikirkan hal lain, seperti lemburan atau honor. Yang penting adalah bisa membantu masyarakat terdampak bencana,” jelasnya.
(Abi/Wj)