PASURUAN (dialogmasa.com) – Tradisi “Serba Baru” yang umum dilakukan oleh sebagian besar masyarakat indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi sorotan yang menarik.
Fenomena ini ditandai dengan pertokoan yang selalu dipadati pembeli yang memburu berbagai barang baru mulai dari pakaian hingga perlengkapan ibadah.
Menurut salah satu narasumber, Rif’atul Ulya guru SD di daerah Sidoarjo mengatakan tradisi ini dianggap sebagai momen yang dinantikan.
“Tradisi ‘Serba Baru’ itu menyenangan dan sangat seru, karena hal ini adalah momen yang ditunggu-tunggu saat bulan ramadan,” kata Ulya kepada media Dialog Masa, Minggu (07/04/24).
Ulya juga mengungkap hal yang mendasari tradisi “Serba Baru” di masyarakat indonesia ini dikaitkan dengan konsep fitroh dalam kata agama yang berarti kesucian atau kebersihan seperti pada saat dilahitkan kembali. Sampai tradisi ini menjadi kebiasaan budaya dalam merayakan Idul Fitri.
Baca Juga: 3 Hari Menjelang Idul Fitri, Harga Tomat di Tutur Merangkak Naik
“Mungkin ya merayakan hari kemenangan, kalau kata agama kembali fitroh, jadi ditandai dengan semua yang baru,” ungkapnya.
Abdul pegiat literasi di kabupaten Pasuruan menanggapi tradisi serba baru menjelang hari raya.
“Serba baru bagus namun jangan sampai menyebabkan iri atau sedih tetangganya yang kurang mampu,” ucapnya.
“Serba baru bagus terutama disisi sifat, kebiasaan, perilaku, semangat, etos kerja, dan nilai prilaku positif lainnya bukan hanya terkungkung pada materil barang, peralatan, pakaian dan makanan saja,” tutupnya.
Jurnalis: Wrd
Editor: WJ