MALANG, DIALOGMASA.com – Event Exhibition Bantengan Madyopuro Bersatu 2025 digelar di Lapangan Madyopuro, Kedungkandang berjalan sukses. Kegiatan ini diikuti oleh 11 kelompok bantengan dari seluruh Kelurahan Madyopuro.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut hadir sebagai apresiasi terhadap seni bantengan di kota Malang. Kegiatan ini menjadi upaya melestarikan seni pertunjukan tradisional yang semakin langka di Kota Malang.
Orang nomor satu di kota Malang ini menegaskan bahwa Pemkot Malang berkomitmen mendukung dan melestarikan seni budaya tradisional.
“Bentengan bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi simbol kearifan lokal yang memukau dan mendorong ekonomi kreatif,” jelasnya yang dikutip dari www.pemkotmalang.go.id pada Minggu (18/5/2025) malam.
Wahyu Hidayat menekankan dampak positif gelaran kesenian bantengan, terutama meningkatkan omzet UMKM lokal.
“Setiap event seperti ini pastinya menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produknya,” imbuhnya.
Salah satu bentuk apresiasi Wali Kota Malang terhadap kesenian bantengan, sehingga budaya daerah ini diajak tampil dalam pawai Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Surabaya, 9 Mei 2025 lalu.
Tampilnya bantengan di gelaran APEKSI di Surabaya bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal khas kota Malang.
Diketahui Event Exhibition Bantengan Madyopuro Bersatu 2025 juga menggelar deklarasi damai paguyuban bentengan.
Menurut Wali Kota Malang, langkah deklarasi merupakan langkah strategis untuk mematahkan stigma negatif dari kesenian bantengan ini.
Deklarasi bertujuan agar masyarakat luas melihat seni bantengan sebagai seni yang menyuguhkan atraksi yang dapat dinikmati dengan aman, nyaman, menghibur dan menarik.
Salah satu panitia penyelenggara kegiatan, Kuncoro Adi menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai wujud persatuan warga Madyopuro.
“Kami berharap dukungan Pemkot Malang terus berlanjut agar pelaku kesenian bantengan semakin diakui,” akunya sebagaimana diunggah pada laman pemkotmalang.go.id (18/5/2025) malam. (DH/WD)