ARTIKEL (dialgmasa.com) – Psikolog Indah Sundari menekankan pentingnya menanamkan adab sebelum ilmu. Menurutnya, pendidikan dan gelar setinggi apa pun tidak memiliki arti jika tidak dibarengi dengan kemampuan menghargai orang lain.
“Adab dulu baru ilmu. Sebab, esensi kehidupan adalah menjadi lebih baik dari diri kita yang kemarin, bukan sibuk menunjukkan keunggulan atas orang lain,” jelasnya.
Pandangan ini relevan di tengah fenomena krisis moral yang sering terjadi. Indah menyoroti bahwa ilmu tidak hanya menjadi alat untuk meraih prestasi, tetapi juga seharusnya menciptakan pribadi yang rendah hati.
“Ilmu memiliki tiga tingkatan. Pada tingkat awal, seseorang sering kali sombong dengan ilmunya. Namun, semakin tinggi tingkatannya, semakin ia menyadari betapa sedikit ilmu yang dimilikinya,” tambahnya.
Berbagai kasus yang mencuat dalam beberapa waktu terakhir menjadi cermin betapa nilai-nilai adab semakin tergerus. Di antaranya, insiden sekelompok siswa yang membully guru mereka hingga viral di media, serta peristiwa segerombolan pelajar yang menendang seorang lansia hingga terjatuh.
Dua kejadian ini tidak hanya memprihatinkan, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar: Apakah pendidikan saat ini terlalu fokus pada aspek kognitif, sehingga melupakan pembentukan karakter?
“Adab adalah pondasi utama. Tanpa adab, ilmu yang dimiliki seseorang tidak akan membawa manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain,” tegas Indah Sundari.
Menurutnya, pendidikan karakter harus dimulai sejak dini, baik di keluarga maupun di sekolah. Orang tua dan guru memiliki peran vital untuk menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang hanya menekankan pencapaian akademik tanpa memperhatikan pembentukan karakter berisiko menghasilkan individu yang cerdas tetapi tidak beretika.
Sebagai penguat pandangan ini, beberapa kasus bisa menjadi refleksi. Pada 19 Agustus 2023, tvOnenews melaporkan kejadian bullying yang dilakukan siswa terhadap gurunya. Dalam video yang viral di media sosial, siswa-siswa tersebut memperlakukan guru mereka dengan tidak hormat, menunjukkan sikap meremehkan yang mencerminkan hilangnya nilai penghargaan terhadap sosok pendidik.
Kasus lainnya terjadi pada 24 November 2022, di mana Liputan6 memberitakan aksi sekelompok pelajar yang menendang seorang lansia hingga terjatuh. Video insiden ini juga viral, memicu kritik dari masyarakat terhadap moralitas generasi muda.
Kedua kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pendidikan adab. Sebagai generasi penerus, anak muda diharapkan tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepribadian yang mulia. Dengan demikian, pendidikan karakter menjadi fondasi utama dalam membentuk individu yang mampu menghormati dan memanusiakan sesama manusia. (Red)