PASURUAN (dialogmasa.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus mengoptimalkan lahan kering untuk meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya dengan menanam padi gogo.
Program ini berlangsung di berbagai kecamatan dengan total luas lahan mencapai 3.041,85 hektar. Salah satu lokasi penanaman padi gogo adalah Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, yang dilakukan pada Selasa (4/2/2025) pagi.
Penanaman ini merupakan hasil kerja sama dengan Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi di Kawasan Hutan Sosial seluas 26,101 hektar. Adapun pihak yang terlibat dalam program ini meliputi pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta para petani.
Varietas padi gogo yang ditanam adalah Inpari 42, yang dikenal memiliki keunggulan seperti produksi tinggi, ketahanan terhadap hama, umur tanaman yang relatif pendek, serta cocok ditanam di lahan kering atau dataran tinggi. Selain itu, tekstur nasi dari varietas ini juga lebih pulen.
Program ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU). Perwakilan LPPNU, Supaat, menyambut baik langkah Pemkab Pasuruan dalam mengoptimalkan lahan kering.
“Sangat positif, kami akan mendukung dan bisa membantu bila dibutuhkan,” ujar Supaat kepada Dialog Masa, pada Rabu (5/2/2025).
Sementara itu, terkait pihak yang bertanggung jawab atas perawatan tanaman hingga masa panen, serta bagaimana hasil panen akan dikelola—apakah menjadi bagian dari pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Pasuruan atau tidak— Dialog Masa mencoba menanyakan hal itu kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, namun hingga berita ini ditayangkan yang bersangkutan belum memberikan jawaban. (Al/Wd)