MALANG (dialogmasa.com) – Satu insiden terjadi di wahana permainan Pendulum 360 di Jatim Park 1, mengakibatkan seorang remaja berinisial RDP mengalami patah tulang kaki dan dua jari tangan kanan. Wahana ekstrem yang telah beroperasi selama 14 tahun tanpa kendala tersebut kini memakan korban.
Peristiwa nahas ini terjadi pada 8 April 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Saat wahana sedang beroperasi, korban terjatuh dari ketinggian kurang lebih dua meter, mengakibatkan luka serius pada tangan dan kaki.
Setelah kejadian, pihak manajemen segera menghentikan operasional wahana untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Dalam siaran pers yang diunggah melalui situs resmi Jatim Park 1 pada 18 April 2025, pihak manajemen membenarkan insiden tersebut.
“Kami, Manajemen Jawa Timur Park Group, meminta maaf dan menyesali insiden yang terjadi di Jawa Timur Park 1, khususnya kepada korban luka dan keluarganya,” tulis mereka dalam unggahan di akun Instagram @Jatimparksatu.
Manajemen Jatim Park 1 menyampaikan bahwa mereka langsung mengevakuasi korban dengan bantuan tim medis, serta berkomitmen penuh untuk menanggung biaya pengobatan dan pemulihan hingga korban sembuh total.
“Manajemen Jawa Timur Park Group siap tunduk, patuh, dan kooperatif terhadap proses hukum yang berjalan hingga rasa keadilan dapat diperoleh korban secara maksimal,” lanjut pernyataan resmi mereka.
Klarifikasi ini mendapat respons positif dari warganet, yang mengapresiasi sikap terbuka dan tanggung jawab manajemen.
“Salut dan respect terhadap manajemen Jawa Timur Park Group. JTP sudah bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Semoga korban cepat pulih dan ke depan tidak ada kejadian serupa,” tulis akun @yuan_genbi.
Hasan warga malang juga memuji etika manajemen JTP, “Etika JTP bagus, saya percaya musibah tidak ada yang menghendaki namun kerendahan hati mulai minta maaf hingga kepatuhan atas hukum menunjukkan sikap kedewasaan, bagus ini,” terangnya kepada dialogmasa, Senin (21/04)
Sebagai tambahan, pihak Jatim Park Group menegaskan bahwa setiap pagi seluruh wahana permainan di lokasi mereka selalu menjalani pemeriksaan harian sebelum dibuka untuk pengunjung. Jika ditemukan kendala, wahana tidak akan dipaksa beroperasi dan langsung diperbaiki terlebih dahulu. (Diah/WD)
