MALANG (dialogmasa.com) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur akan menggelar pertunjukan wayang topeng berjudul Panji Laras pada Minggu malam, 4 Mei 2025 mendatang di Taman Krida Budaya Kota Malang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Topeng untuk Dunia tahun 2025, yang diluncurkan oleh Disbudpar Jatim untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Panji kepada generasi milenial. Sebelumnya, program ini telah diawali dengan pementasan di Gedung Cak Durasim, Surabaya, pada 7 Maret 2025, bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta.
Program ini diharapkan mampu menjadikan Jawa Timur sebagai pusat budaya Panji dan memperluas pengenalannya hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.
Untuk pementasan di Malang, Disbudpar Jatim menggandeng Sanggar Seni Topeng Asmoro Bangun yang berasal dari Pakisaji, Kabupaten Malang. Sanggar ini telah berdiri sejak tahun 1900 dan dikenal luas sebagai pelestari seni Wayang Topeng Malangan. Sanggar ini juga pernah mewakili Jawa Timur dalam ajang pentas seni tingkat nasional pada tahun 1978.
Cerita yang dipentaskan kali ini, Panji Laras, mengisahkan seorang pemuda gagah dan sakti, putra Raja Jenggala dan Dewi Sekartaji. Sejak bayi, Panji Laras dibuang karena fitnah. Namun berkat keteguhan dan kesaktiannya, ia akhirnya diakui sebagai putra raja dan berhasil mewarisi tahta setelah melalui berbagai ujian.
Kisah Panji bukan hanya berkisah tentang masa lalu, melainkan membawa napas peradaban yang menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pertunjukan ini menjadi jendela bagi masyarakat lokal, nasional, hingga internasional untuk mengenal lebih dekat kebudayaan luhur Jawa Timur.
Melalui program ini, nilai-nilai budaya yang diwariskan leluhur diharapkan terus mengalir dan relevan bagi generasi masa kini dan yang akan datang. (DH/WD)
