Jus 89 Bertahan 13 Tahun, Begini Strategi Cerdas ala Mas Agus, Pemilik Jus 89

Diary Warda
4 Min Read

Jus 89 Bertahan 13 Tahun, Begini Strategi Cerdas ala Mas Agus, Pemilik Jus 89

Diary Warda
4 Min Read

DIALOGMASA.com – Di pinggir jalan raya Dr. Soetomo Bangil Pasuruan, tepatnya di sebelah barat Pengadilan Negeri Bangil, ada sebuah usaha jus yang sejak 2012 tetap eksis hingga hari ini. Namanya Jus 89. Dari luar tampak sederhana, tapi siapa sangka, usaha ini sudah bertahan selama 13 tahun dan menjadi salah satu warung jus paling dikenal di kawasan ini.

Kedai Jus 89 buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam. Dikelola langsung oleh Mas Agus, pemilik yang sudah sejak awal turun tangan sendiri. Dalam wawancara bersama Dialog Masa pada Rabu, 11 Juni 2025, Mas Agus membagikan rahasia bertahan di dunia usaha, khususnya bisnis minuman segar.

“Resepnya cuma satu, dapatkan dan jaga pelanggan,” ujarnya singkat. Menurutnya, banyak orang salah paham soal bisnis. Mereka pikir cukup punya tempat bagus dan pelayanan ramah, padahal tanpa kemampuan menjual, usaha akan jalan di tempat atau malah tutup. “Berjualan itu skill khusus,” tegasnya.

Mas Agus mengakui, belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada merasa sudah tahu segalanya. Ia sendiri masih terus belajar, mengikuti tren, dan memahami perubahan pasar. “Jangan pernah merasa pinter, terus belajar dan pahami perkembangan,” katanya dengan nada serius tapi santai.

Jus 89 punya ciri khas yang sulit dilupakan pelanggan. Porsi jusnya besar dan pilihan buahnya banyak. Stoknya selalu variatif dan jarang kosong. Tapi yang paling unik, Jus 89 memang menyasar penjualan partai, bukan sekadar eceran. Maka tak heran slogan yang digaungkan cukup menarik, “Beli 5 gratis 1.”

Strategi itu bukan hanya menarik perhatian, tapi terbukti mampu menjaga kestabilan penjualan harian. “Jadi ada trik khusus yang saya terapkan agar pelanggan tetap datang dan beli dalam jumlah lebih dari satu,” jelas Mas Agus.

Dalam perjalanannya, tentu saja Jus 89 juga menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah persaingan yang makin ketat dari para pelaku baru. Menurut Mas Agus, banyak yang baru buka usaha tapi belum memahami hitung-hitungan modal. Mereka berani menjual murah dengan keuntungan sangat tipis, bahkan sering kali merugi tanpa disadari.

“Persaingannya kadang nggak sehat. Mereka pikir untung sedikit itu aman, padahal malah rugi. Dan itu bisa merusak iklim usaha di sekitarnya,” ungkapnya.

Dari pengalaman panjangnya, Mas Agus punya satu prinsip yang terus ia pegang: bisnis itu sebenarnya sederhana. Yang bikin rumit adalah pemikiran orang-orang yang terlalu fokus pada hal-hal sekunder. “Intinya itu jualan. Masalah tampilan, seragam, kemasan, itu penunjang aja,” ujarnya.

Dari sebuah kedai kecil di pinggir jalan, Jus 89 mengajarkan bahwa keberhasilan dalam bisnis bukan soal kemewahan tempat atau gembar-gembor promosi. Tapi soal konsistensi, strategi cerdas, dan kepekaan membaca pasar. Dan yang paling penting, terus belajar. Karena dalam dunia usaha, orang yang berhenti belajar akan berhenti berkembang.

Kalau kebetulan lewat Bangil, sempatkan mampir. Segelas jus segar dari Jus 89 bukan hanya memuaskan dahaga, tapi juga bisa jadi suntikan inspirasi dari seorang pebisnis yang membuktikan bahwa bertahan itu soal seni menjaga pelanggan.

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×