Tangani Sampah Tak Bisa Sendiri, DPRD Dorong Kolaborasi Pemda dan Perusahaan

Diary Warda
3 Min Read

Tangani Sampah Tak Bisa Sendiri, DPRD Dorong Kolaborasi Pemda dan Perusahaan

Diary Warda
3 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com – Persoalan sampah di Kabupaten Pasuruan tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Selain berdampak pada estetika lingkungan, sampah juga berpengaruh besar terhadap kesehatan, bencana lingkungan, dan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah secara komprehensif.

Menurutnya, penanganan sampah bukan semata tanggung jawab pemerintah daerah. Diperlukan kolaborasi dengan pelaku usaha, pemerintah desa, dan aktivis lingkungan agar pengelolaan sampah lebih maksimal dan berkelanjutan.

“Saya mengajak semua pihak, termasuk pelaku usaha, pemdes, dan komunitas, untuk bersama-sama menangani persoalan ini. Dengan kolaborasi yang baik, hasilnya akan lebih optimal,” ujar Samsul saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/7).

Ia menjelaskan bahwa Pemkab Pasuruan sebenarnya telah menjalankan berbagai program pengelolaan sampah, termasuk program Satu Desa Satu Bank Sampah (SDSB) di era Bupati Irsyad Yusuf. Namun, menurutnya, program tersebut masih membutuhkan penyempurnaan.

Saat ini, pengelolaan sampah di Pasuruan sebagian besar masih menggunakan sistem open dumping (pembuangan terbuka), yang dinilai berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Bupati Pasuruan saat ini, H. M. Rusdi Sutejo, juga telah menaruh perhatian besar terhadap persoalan tersebut dan mendorong sistem pengelolaan yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Samsul menyampaikan apresiasi kepada salah satu perusahaan swasta, Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), yang menggandeng Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan dalam meluncurkan modul pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPRD, saya menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kolaborasi luar biasa ini. Ini bentuk nyata sinergi antara masyarakat sipil, sektor swasta, dan pemerintah dalam menjawab tantangan persoalan sampah dan kelestarian lingkungan,” ujar politisi PKB itu.

Ia berharap, langkah yang diambil oleh CCEP bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di wilayah Kabupaten Pasuruan untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi masalah sampah yang seringkali menyebabkan bencana seperti banjir akibat tersumbatnya saluran air oleh sampah rumah tangga.

Tak hanya itu, peran pemerintah desa dinilai masih kurang dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan.

“Dengan adanya modul ini, diharapkan akan tercipta gerakan kolektif yang lebih terarah dan sistematis, bukan hanya di tingkat komunitas, tetapi juga di sekolah, pemerintahan desa, hingga kawasan industri. Komitmen bersama dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (abi/wj)

.

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×