Pengabdian Masyarakat FISIP UB, Dosen HI UB: Kunci Perdamaian Menerima Keberagaman

gayuh
3 Min Read

Pengabdian Masyarakat FISIP UB, Dosen HI UB: Kunci Perdamaian Menerima Keberagaman

gayuh
3 Min Read

MALANG, DIALOGMASA.com – Dalam rangka kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar penyuluhan tentang pendidikan kewarganegaraan global untuk meningkatkan kesadaran global di SMK Assalam Bantur, Kabupaten Malang, pada Senin (4/8/2025).

Salah satu narasumber, Abdullah, dosen Hubungan Internasional UB, menyampaikan bahwa kunci utama menciptakan perdamaian adalah dengan menerima keberagaman.

“Kesadaran global harus dibangun sejak dini. Kita harus mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan sebagai ancaman,” ujar Abdullah di hadapan para siswa.

Ia menekankan bahwa banyak konflik di dunia terjadi akibat sikap fanatisme yang sempit dan penolakan terhadap perbedaan. Abdullah menyebut paham radikal sebagai salah satu penyebab utama munculnya kekerasan dan pertikaian.

“Salah satu akar konflik adalah pemahaman radikal yang menolak perbedaan. Fanatisme seperti ini membuat seseorang mudah menyalahkan orang lain hanya karena berbeda pandangan, keyakinan, atau identitas,” jelasnya.

Abdullah juga mengajak siswa meneladani sikap Nabi Muhammad SAW dalam menciptakan perdamaian di tengah masyarakat. Ia menceritakan kisah Nabi yang tetap menunjukkan kasih sayang kepada orang yang sering mencemooh dan menyakitinya.

“Ketika Nabi tahu bahwa orang yang biasa mencaci beliau sedang sakit, beliau justru menjenguknya. Ini contoh nyata bagaimana perdamaian dibangun dari empati dan sikap sosial,” ujarnya.

Selain itu, Abdullah menyinggung berbagai konflik di tingkat global dan nasional sebagai contoh nyata pentingnya kesadaran akan keberagaman. Ia menyebut konflik Iran-Israel, ketegangan antara Thailand-Kamboja, serta India-Pakistan sebagai gambaran bahwa dunia masih jauh dari damai.

Di dalam negeri, ia menyinggung konflik antara kelompok Arab dan non-Arab, antaragama, hingga perbedaan mazhab sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan sikap saling menghargai.

Kepala SMK Assalam, Bapak Ruslan, mengapresiasi kegiatan ini karena sejalan dengan visi sekolah dalam membentuk karakter siswa yang tanggap terhadap isu global.

“Tujuan dari pengabdian masyarakat FISIP UB ini adalah membangun karakter anak didik kita dalam melihat dunia global. Kita lihat hari ini dunia gonjang-ganjing, ada perang di mana-mana, baik di Asia maupun di luar Asia,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, goal FISIP UB adalah siswa SMK tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan global, serta menjadi agen perdamaian di lingkungan sekitarnya. (AL/WD)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×