PASURUAN, DIALOGMASA.com – Harapan masyarakat Kecamatan Nguling untuk menikmati jalan mulus seakan tinggal mimpi. Meski sejumlah desa sudah mengajukan perbaikan melalui musrenbang maupun reses anggota dewan, hingga kini kerusakan infrastruktur jalan belum juga mendapat perhatian serius dari Pemkab Pasuruan.
Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono, menjelaskan bahwa terdapat sejumlah ruas jalan kabupaten yang menjadi akses vital masyarakat sekaligus penunjang roda perekonomian, namun kondisinya rusak parah sejak beberapa tahun terakhir.
“Kami sudah keliling ke 15 desa dengan motor untuk mengecek langsung kondisi jalan. Kerusakannya cukup parah, panjang ruas yang rusak bervariasi antara 1 sampai 2 kilometer,” jelas politisi NasDem itu, Senin (25/8/2025).
Yang lebih memprihatinkan, lanjut Eko, sejumlah kepala desa yang ditemui mengaku sudah berulang kali mengajukan usulan melalui musrenbang. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi.
“Apakah usulan tersebut tidak terakomodir atau justru ada kesalahan input data oleh SKPD terkait, ini yang perlu ditelusuri,” tegasnya.
Berdasarkan data dan dokumentasi yang dikumpulkan, terdapat 15 desa dengan kondisi jalan kabupaten rusak sedang hingga berat, mulai dari badan jalan berlubang, aspal terkelupas, hingga batu makadam yang membahayakan pengguna jalan.
Adapun desa-desa yang terdampak kerusakan jalan antara lain: Penunggul, Watuprapa, Sumberanyar, Sedarum, Watestani, Sudimulyo, Mlaten, Kedawang, dan Kapasan. Tingkat kerusakan di sejumlah ruas bahkan mencapai 60 persen lantaran hampir 5–7 tahun tidak tersentuh perbaikan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Sarina, saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan keterangan detail.
“Saya masih baru menjabat Plt Dinas. Nanti akan saya lihat dulu data di bidang mana saja yang sudah ditangani,” ujarnya singkat melalui sambungan telepon. (Abi/Wj)
