PASURUAN, DIALOGMASA.com –
Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, mengingatkan seluruh kepala desa dan lurah di 24 kecamatan untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya pernikahan dini.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Shobih itu, pernikahan dini kerap menimbulkan dampak serius karena pasangan yang menikah di usia muda belum siap secara fisik, mental, maupun ekonomi. Kondisi tersebut, ujarnya, berpotensi menimbulkan berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan, kesulitan pengasuhan anak, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Saya mohon kepada seluruh kepala desa untuk aktif memberikan edukasi kepada warganya agar memahami bahaya pernikahan dini sesuai UU Nomor 16 Tahun 2019. Apalagi Kabupaten Pasuruan termasuk daerah dengan angka dispensasi pernikahan tertinggi di Jawa Timur,” tegasnya dalam acara Launching 365 Desa/Kelurahan Kampung Keluarga Berkualitas, Rabu (12/11/2025).
Pada kesempatan tersebut, Gus Shobih menekankan pentingnya pencegahan pernikahan dini di pedesaan, yang hingga kini masih menjadi tantangan besar dalam membangun keluarga yang tangguh dan sejahtera.

Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) terus mengoptimalkan program Kampung Keluarga Berkualitas dengan pendekatan dari hulu hingga hilir. Program ini mengintegrasikan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat serta penguatan ketahanan keluarga secara menyeluruh.
Sebagai bentuk apresiasi, Wakil Bupati juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 27 Kampung Keluarga Berkualitas Berkelanjutan yang tersebar di 17 kecamatan.
Beberapa di antaranya adalah Desa Dawuhansengon dan Desa Jatisari (Kecamatan Purwodadi), Desa Ngadirejo dan Desa Kalipucang (Kecamatan Tutur), Desa Pohgedang dan Desa Pasrepan (Kecamatan Pasrepan), Desa Oro-Oro Puleh (Kecamatan Kejayan), serta Desa Jatigunting (Kecamatan Wonorejo).
“Kami berharap program ini terus berlanjut dan menjadi gerakan bersama dalam membangun keluarga yang sehat, mandiri, dan sejahtera,” pungkas Gus Shobih.
(Abi/Wj)

