Belajar Bisnis dari Pemuda, M Fatahillah: Setiap Orang Punya Value, Maka Manfaatkan Jadi Bisnis

gayuh
4 Min Read

Belajar Bisnis dari Pemuda, M Fatahillah: Setiap Orang Punya Value, Maka Manfaatkan Jadi Bisnis

gayuh
4 Min Read

PODCAST, DIALOGMASA.com – Muhammad Fatahillah Masud, seorang pemuda inspiratif, membagikan kisah perjalanannya merintis bisnis tanpa modal besar, menekankan pentingnya memanfaatkan nilai (value) diri setiap orang untuk dijadikan peluang usaha. Dalam sebuah podcast Dialog Masa, Fatahillah—yang kini sukses menjalankan bisnis furnitur, jual-beli elektronik, dan tengah merambah kopi—membuktikan bahwa semangat berdikari sebagai perintis lebih relevan bagi kaum muda dibandingkan sekadar menjadi pewaris.

Titik Awal: Modal Pengalaman dan Kepercayaan, Bukan Uang

Fatahillah mengawali inisiatif bisnisnya bukan dari modal uang, melainkan dari dorongan internal dan pengalaman. Ia memulai usahanya setelah lulus SMA pada 2021, terinspirasi dari pengusaha sukses di media sosial. Bisnis pertamanya adalah mukena (lanjutan usaha sang ibu) yang dijalankan saat mengabdi di Madura.

Namun, gebrakan terbesar Fatahillah adalah bisnis furnitur, yang dirintisnya setahun lalu dengan modal awal hanya Rp6 juta—yang uniknya, bukan berasal dari kantongnya sendiri. Fatahillah berhasil meyakinkan dua orang rekannya: satu yang memiliki keahlian teknis (SDM) di bidang perkayuan dan satu lagi sebagai investor (pemilik uang).

“Selalu ada celah di dunia itu untuk kita bisa bergerak,” ujar Fatahillah. Ia menempatkan dirinya sebagai fasilitator dan manajerial, menjembatani kemampuan rekannya membuat produk dengan modal dari investor. Ini membuktikan bahwa modal utama berbisnis adalah kemampuan mengelola dan meyakinkan orang, bukan semata-mata kepemilikan uang.

Peluang Lebih Penting dari Passion

Fatahillah berpandangan bahwa mencari peluang adalah langkah awal yang lebih realistis daripada menunggu passion. Ia mengakui bahwa bisnis furniturnya bukan berawal dari passion, melainkan dari adanya SDM yang tersedia.

“Kalau kita cuma nurutin passion, kita enggak bisa tahu secara konkret apa passion kita kalau kita enggak nyoba,” jelasnya. Ia memanfaatkan keahlian temannya di perkayuan setelah terinspirasi dari sebuah acara modifikasi mobil. Keputusan ini menunjukkan pola pikir bisnis yang fleksibel, di mana sinergi sumber daya (SDM) menjadi penentu arah usaha.

Kunci Bertahan: Sabar dan Konsisten 2 Tahun

Fatahillah memaparkan realita pahit wirausaha yang seringkali membuat calon pengusaha mundur. Dalam bisnis furniturnya, Fatahillah butuh waktu enam bulan penuh hingga akhirnya mendapat pesanan pertama. Masa enam bulan itu dihabiskan untuk Research and Development (R&D), menyempurnakan produk, dan mempersiapkan standar.

“Bisnis itu memang harus sabar,” katanya. Ia menganalogikan bisnis dengan grafik yang naik-turun: kadang untung, nol, bahkan minus, sebelum akhirnya stabil dan tumbuh eksponensial. Berdasarkan pengalamannya dan pengamatan dari rekan-rekan pengusaha, Fatahillah meyakini bahwa bisnis membutuhkan waktu rata-rata dua tahun untuk stabil dan mulai memberikan penghasilan yang layak.

Ia juga menanggapi kekhawatiran modal dengan menceritakan bisnis iPhone-nya, yang juga dimulai tanpa modal. Ia menawarkan produk, meminjam uang dari teman setelah mendapat DP, dan mengembalikan pinjaman setelah penjualan.

Saran untuk pemuda: jual value diri

Bagi pemuda yang terbebani keharusan menafkahi orang tua, Fatahillah menyarankan agar tetap bekerja terlebih dahulu, sambil merintis bisnis sampingan kecil-kecilan.

Ia menutup dengan catatan penting: setiap orang memiliki value atau keunggulan unik, dan itulah yang seharusnya dijual. “Jual yang paling mudah adalah jual apa yang unggul dari diri kita sendiri,” pungkasnya, menekankan bahwa kemampuan sederhana seperti public speaking atau bahkan bisa menggoreng tempe pun dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. (Red)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×