Artikel, DIALOGmasa.com – Benarkah membaca dongeng bisa tingkatkan kecerdasan anak? Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi yang pesat sudah di depan mata. Digitalisasi seolah menjadi solusi orang-orang yang mendambakan kepraktisan. Tentu, sekarang sulit ditemui orang tua yang masih mendongeng sebelum tidur untuk anak-anaknya.
Sebuah penelitian saraf di National Institute of Child Health and Human Development, mendongeng atau membacakan cerita kepada anak sebelum tidur dapat meningkatkan perkembangan otak.
Manfaat Membaca Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng merupakan cerita khayalan yang sering kali menggambarkan kisah nyata sekaligus memberikan ruang bagi anak untuk berimajinasi. Dalam setiap cerita, anak dapat ikut merasakan petualangan yang menarik serta menemukan berbagai pelajaran berharga.
Meskipun berbentuk khayalan, nilai-nilai yang terkandung di dalam dongeng sering dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Terdapat sejumlah manfaat membacakan dongeng untuk perkembangan anak, di antaranya:
- Merangsang Imajinasi
Mendongeng melalui buku bergambar dapat merangsang imajinasi anak. Gambar-gambar berwarna yang ditampilkan dalam buku cerita menginspirasi anak untuk menciptakan dunia baru, karakter unik, dan alur petualangan yang seru. Misalnya, anak dapat membayangkan peri, kancil cerdik, atau buaya yang rakus. Proses ini membantu mereka mengasah kreativitas.
- Menanamkan Pesan Moral
Dongeng kerap menyampaikan pesan moral melalui kisah tokoh-tokohnya. Anak belajar tentang nilai kebaikan, kejujuran, kesabaran, hingga kerjasama melalui pengalaman tokoh dalam menghadapi konflik. Kisah-kisah seperti Malin Kundang yang durhaka dapat meninggalkan kesan mendalam dan mudah diingat hingga dewasa.
- Memperkaya Kosakata
Mendongeng memperkenalkan anak pada beragam kosakata baru yang mungkin belum pernah mereka dengar. Hal ini membantu memperluas perbendaharaan kata dan pemahaman bahasa. Anak yang terbiasa mendengarkan cerita memiliki kemampuan berbicara dan kosakata yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang jarang membaca.
- Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dongeng menjadi sarana komunikasi dua arah antara anak dan orang tua. Anak bisa mengajukan pertanyaan atau memberi tanggapan terhadap cerita. Misalnya, orang tua dapat menanyakan kelanjutan cerita sehingga anak terdorong untuk memikirkan berbagai kemungkinan. Aktivitas ini membantu mengasah rasa ingin tahu, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis.
- Meningkatkan Ikatan Emosional
Membacakan dongeng juga menciptakan kebersamaan antara orang tua dan anak. Saat bercerita, terjadi interaksi berupa berbagi emosi, imajinasi, dan pengalaman yang memperkuat ikatan emosional. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan serta menumbuhkan rasa saling memahami.
- Melatih Konsentrasi
Anak yang tertarik pada cerita akan fokus mendengarkan hingga akhir. Proses ini melatih kemampuan konsentrasi mereka, yang nantinya bermanfaat dalam kegiatan belajar di sekolah maupun aktivitas lain yang memerlukan perhatian penuh.
Membacakan dongeng bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak dari segi imajinasi, bahasa, hingga pembentukan karakter. (DH/WD)