Bupati Hadiri Acara Temu Pengusaha yang Tergabung dalam KKG, Apa Pesannya?

Diary Warda
2 Min Read

Bupati Hadiri Acara Temu Pengusaha yang Tergabung dalam KKG, Apa Pesannya?

Diary Warda
2 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com – Puluhan pengusaha daur ulang berkumpul di Adi Grand Mulia Sakinah, Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Minggu pagi (25/5/2025).

Mereka yang tergabung dalam Paguyuban Konco Ketemu Gede (KKG) Jawa Timur sedang menggelar reuni dan temu kangen. Acara yang diikuti oleh ratusan anggota paguyuban ini turut mengundang Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, dan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi.

Dalam sambutannya, Ketua Paguyuban Konco Ketemu Gede, Ahmad Yani, menuturkan bahwa acara ini diselenggarakan untuk memupuk silaturahmi antaranggota. Pasalnya, agenda serupa sempat vakum selama tiga tahun.

“Reuni kembali diselenggarakan setelah vakum tiga tahun. Terakhir, acara seperti ini diadakan di Pandaan. Sekarang kami coba rajut kembali silaturahmi antaranggota,” ujarnya.

Selain agenda silaturahmi, paguyuban yang lahir pada 2017 ini juga tak melupakan sisi sosial. Tercatat, 22 anak yatim di sekitar Sumbersuko mendapat santunan berupa uang tunai. Santunan diberikan langsung oleh Andri Wahyudi.

“Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami kepada masyarakat yang kurang mampu, kami berikan santunan kepada anak yatim,” tutur Yani.

Acara ini juga diramaikan dengan hiburan orkes melayu. Seolah mengerti bahwa reuni ini jauh dari ghibah yang tak kalah penting, pemain band mengawali dengan membawakan lagu Ghibah dari Rhoma Irama.

“Di sini semua kompak. Tidak ada saling sikut. Semua saling membantu bila ada pengusaha yang kesulitan. Itulah yang kami salut dari anggota-anggota KKG,” paparnya.

Usai santunan, para anggota diajak berdoa dan memotong tumpeng. Kali ini, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo didapuk sebagai pemotong tumpeng.

Secara terpisah, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengapresiasi kerukunan anggota KKG. Ia juga meminta doa dan dukungan agar perjuangan pengajuan Pemkab Pasuruan terkait perubahan tata ruang ke Kementerian ATR/BPN dapat disetujui.

Menurutnya, perubahan tata ruang ini diperlukan karena selama ini ia kerap mendapat aduan terkait ketidaksesuaian tata ruang yang dapat menghambat iklim investasi.

“Perubahan ini adalah awal dari semua pengurusan izin-izin di Pasuruan. Kalau sudah disetujui, nantinya siapa saja bisa mengakses dan memanfaatkannya, termasuk rekan-rekan pelaku usaha afalan,” pungkasnya yang langsung disambut aplaus dari hadirin.
(Abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×