PASURUAN, DIALOGMASA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DSDA-CKTR) melakukan normalisasi sungai dan saluran air di 20 titik untuk mencegah banjir saat musim hujan tiba.
Plt. Kepala DSDA-CKTR Kabupaten Pasuruan, Santi, melalui staf Bidang SDA, Alif Junaidi, mengatakan bahwa kegiatan normalisasi dilakukan secara rutin sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat serta meminimalisir potensi banjir di sejumlah wilayah.
“Normalisasi ini sudah dimulai sejak awal Oktober 2025 dan ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan,” ujar Alif, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, kegiatan tersebut meliputi pengerukan dasar sungai, pelebaran alur, serta pembenahan tanggul di titik-titik rawan luapan. Pemerintah daerah juga menyiagakan empat alat berat di dua wilayah, yakni masing-masing dua unit di Gempol dan dua unit di Kedawung, Grati.
Di era kepemimpinan Bupati Rusdi Sutejo dan Wakil Bupati Shobih Asrori, Pemkab telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 miliar untuk normalisasi sungai, serta Rp2,4 miliar untuk normalisasi manual atau swakelola.
Alif menambahkan, dinas berharap adanya dukungan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut. Namun, pelaksanaan di lapangan terkadang terkendala keterbatasan sarana, terutama alat berat yang sering mengalami kerusakan.
“Saat ini kami memiliki sembilan unit alat berat. Satu unit rusak berat, empat unit dalam perawatan, sehingga yang aktif hanya empat unit saja,” terangnya.
Hingga Oktober 2025, Bidang SDA telah melaksanakan normalisasi di 20 titik sungai dengan total panjang mencapai 22 kilometer.
“Selain berdasarkan skala prioritas, normalisasi juga dilakukan menindaklanjuti aduan masyarakat. Desa mengajukan surat permohonan, kemudian kami survei ke lokasi. Semua tetap menyesuaikan kemampuan anggaran yang tersedia,” pungkasnya. (AB/WD)
