PASURUAN, DIALOGMASA.com —
Proses rehabilitasi sekolah rusak di Kabupaten Pasuruan kini memasuki tahap akhir perencanaan. Detail Engineering Design (DED) telah rampung, dan saat ini tinggal menunggu jadwal lelang untuk pelaksanaan fisik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti, saat dikonfirmasi pada Kamis (31/07) di Gedung Putih Komplek Perkantoran Raci, menyampaikan bahwa seluruh tahapan perencanaan oleh konsultan telah selesai dikerjakan.
“Untuk DED sudah rampung semua. Saat ini kami masih dalam masa transisi kepemimpinan dari kepala dinas sebelumnya. Saya harus mengganti akun dan administrasi dari pimpinan yang lama,” jelasnya.
Terkait kekhawatiran keterbatasan waktu pengerjaan fisik, Tri memastikan bahwa alokasi waktu hingga akhir tahun dinilai masih cukup. Apalagi, nilai pengerjaan untuk proyek rehab sekolah tidak sebesar proyek gedung perkantoran yang bisa menelan anggaran miliaran rupiah.
“Waktunya masih cukup panjang, sekitar lima bulan ke depan. Proyek ini bukan seperti pembangunan gedung besar, sehingga pengerjaannya lebih memungkinkan untuk dikejar,” tegas mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM ini.
Sebelumnya, telah diberitakan bahwa total anggaran untuk program rehabilitasi sekolah rusak di Kabupaten Pasuruan mencapai Rp 40 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbaiki sekitar 300 lembaga pendidikan, baik yang mengalami kerusakan sedang maupun berat.
Kerusakan sekolah paling banyak ditemukan pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Hal ini wajar, karena jumlah SD di Kabupaten Pasuruan memang jauh lebih banyak dibandingkan SMP. Berdasarkan data, terdapat 649 lembaga SD dan 63 lembaga SMP.
Tri Krisni berharap seluruh jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) dapat solid dan meningkatkan etos kerja demi suksesnya program rehabilitasi ini.
“Kami berharap seluruh elemen di Dispendikbud bisa bersatu dan bekerja maksimal agar kualitas pendidikan kita terus meningkat,” pungkasnya.
(Abi/Wj)