PASURUAN (dialogmasa.com) – Puluhan petani tambak yang tergabung dalam Laskar Pecinta Alam Pasuruan Raya (LPAPR) menggelar aksi demonstrasi jilid 4 di depan PT MAS, pabrik Ale-ale, pada Kamis pagi, (10/10/24).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah pabrik tersebut ke sungai warga.
Ketua umum LPAPR, Bambang Widjat Moko, menyatakan bahwa pihaknya menuntut PT MAS untuk bertanggung jawab dan menemui massa aksi. Namun, melalui pihak kepolisian, PT MAS dikabarkan tidak bersedia menemui para demonstran.
“Kami menemukan dua lubang pembuangan limbah PT MAS ke sungai warga dan hasil laboratorium dari DLH menunjukkan bahwa air sungai di Dusun Keradenan, Desa Manaruwi, Bangil, sudah tercemar dengan kelebihan BOD, COD, dan klorin,” ungkap Bambang Moko.
Bambang juga menegaskan bahwa aksi ini tidak akan berhenti sampai PT MAS memperbaiki sistem pengelolaan limbah sesuai standar baku mutu yang berlaku.
“Kami akan terus melakukan aksi hingga PT MAS mematuhi aturan dan tidak lagi membuang limbah yang mencemari sungai warga,” tambahnya.
Dalam waktu dekat, LPAPR bersama para petani tambak berencana untuk melanjutkan aksi demonstrasi jilid 5 di depan Kantor Bupati Pasuruan.
Mereka akan meminta Bupati Pasuruan dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mendatangi PT MAS dan memastikan pabrik tersebut mematuhi aturan lingkungan yang berlaku.
Bambang Moko menyampaikan bahwa pihaknya juga memperoleh undangan klarifikasi dari Tipidter pada pekan depan untuk klarifikasi soal pencemaran tersebut. (Al/Wd)