PASURUAN (dialogmasa.com) – Rencana Pemkab Pasuruan untuk melakukan gerakan penanaman 40.000 bibit pohon mangga dan alpukat di tiga kecamatan mendapat dukungan dari DPRD. Program ini bertujuan untuk mendukung gerakan pangan murah serta bursa pasar murah mangga dan alpukat.
Salah satu dukungan disampaikan oleh Arifin, S.Sos., anggota Komisi II DPRD. Ia menyebutkan bahwa program tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian. Namun, program ini sebaiknya dilakukan di wilayah yang memiliki struktur tanah dan potensi sumber daya manusia (SDM) yang mendukung.
“Kalau bisa, rencana penanaman tidak difokuskan di tiga kecamatan saja, tapi bisa dikembangkan ke wilayah atau kecamatan lain yang memiliki potensi alam serupa,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Ia juga menambahkan bahwa wilayah Kabupaten Pasuruan cukup luas. Oleh karena itu, program ini bisa dikembangkan ke wilayah selatan seperti Purwosari dan Purwodadi, wilayah timur, atau bahkan wilayah barat. Saat ini, banyak masyarakat enggan bertani karena alasan ongkos produksi yang tidak sebanding dengan hasil. Mereka ingin beralih ke tanaman lain, seperti mangga dan alpukat, yang sedang populer.
Pihaknya menyarankan agar Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan kajian ke beberapa wilayah untuk menganalisis struktur tanah yang cocok untuk budidaya tanaman mangga.
“Kalau perlu, Dinas menggandeng konsultan untuk menganalisis wilayah atau kecamatan lain yang struktur tanahnya cocok untuk ditanami mangga,” imbuhnya.
Pemkab dalam menggagas program penanaman 40 ribu bibit mangga dan alpukat diharapkan tidak hanya terfokus pada kecamatan tertentu. Pemerataan juga perlu dipertimbangkan agar output yang dihasilkan nanti bisa menyentuh semua lapisan masyarakat.
(Abi/Wj)
