PASURUAN (dialogmasa.com) – Dua pasangan Cabup dan Cawabup, yakni Rusdi Sutejo-Sobih Asrori dan KH A. Mujib Imron-Wardah Nafisah, resmi mendaftar ke KPU Kabupaten Pasuruan untuk merebut kursi kepala daerah di Pilkada serentak 27 November nanti. Dari dua pasangan tersebut, siapa yang akan mendapat simpati dan dukungan suara terbanyak dari masyarakat?
Ketua LSM Masyarakat Demokrasi Anti Korupsi, Muktar Hartadi, yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa peluang masing-masing Cabup dan Cawabup untuk merebut N1 dinilai masih terbuka lebar. Hal tersebut didasari beberapa alasan fundamental. Pertama, mereka (Gus Mujib – Ning Wardah, Rusdi Sutejo – Gus Sobih) sudah populer dan elektabilitasnya bagus karena dikenal masyarakat Kabupaten Pasuruan.
“Siapa masyarakat Kabupaten Pasuruan yang tidak kenal mereka (Gus Mujib, Mas Rusdi)? Saya yakin kalau mereka ditanya, mayoritas akan menjawab kenal dan tahu,” jelasnya.
Alasan kedua, lanjut pria asal Pandaan ini, mereka juga didukung oleh partai-partai besar yang memiliki basis akar rumput yang riil secara merata di semua dapil. Sebagai contoh, Cabup Mas Rusdi Sutejo yang notabene adalah Ketua DPC Partai Gerindra, memiliki 12 kursi di DPRD, berkoalisi dengan (PKS 4 kursi, Demokrat 2 kursi, Gelora 1 kursi), tidak boleh dianggap enteng karena terbukti partai besutan Prabowo Subianto ini mampu menambah 5 kursi di Pileg 2024.
Pria yang akrab dipanggil Cak Kancil ini menambahkan, pasangan Gus Mujib – Ning Wardah yang diusung (PKB 14 kursi, PDI-P 8 kursi, Golkar 6 kursi, NasDem 2 kursi, PPP 1 kursi) secara kalkulasi politik lebih unggul dari jumlah kursi parlemen, dan tidak menutup kemungkinan mereka memenangi Pilkada. “Yang perlu diwaspadai adalah apakah konflik elit PKB dan PBNU akan berdampak atau tidak di Pilkada nanti. Ini yang harus diperhatikan karena Pasuruan merupakan basis PKB,” imbuhnya. (abi/al/wj)