SURABAYA (dialogmasa.com) – Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel (KUMAIL) menggelar aksi damai di depan Gedung Grahadi Surabaya sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, Minggu (06/10/24).
Aksi ini digelar untuk mengenang dua tokoh besar yang gugur sebagai syahid agung, yaitu Ismail Haniyah, pemimpin Hamas, dan Sayyid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah.
Demonstrasi ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap para pejuang di poros perlawanan yang terus melawan penjajahan Israel. Aksi kali ini bertepatan dengan peringatan satu tahun Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023, sebagai respon terhadap pendudukan Israel dan kekejaman yang dialami warga Palestina selama puluhan tahun.
Zainal Nahrowi, salah satu orator, menegaskan komitmen KUMAIL dalam mendukung kemerdekaan Palestina. “Kami akan selalu berada di belakang bangsa Palestina hingga mereka merdeka,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun tidak bisa mengirim bom atau rudal, suara dukungan mereka akan mampu menusuk jantung Amerika dan Israel.
Zainal juga menyampaikan apresiasi terhadap Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang dengan tegas merespon klaim Israel tentang perdamaian. “Apakah kalian mencintai perdamaian, sementara bom kalian menghujani warga Palestina?” ungkapnya, mengutip pernyataan Retno.
Aksi tahunan KUMAIL ini telah berlangsung selama lebih dari 25 tahun dan rutin digelar di Surabaya dengan peserta dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur. Aksi ini menjadi simbol dukungan bagi Palestina dan kecaman terhadap tindakan terkutuk zionisme Amerika dan Israel. (Al/Wd)
