PASURUAN, DIALOGMASA.com – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-2, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Pasuruan Raya menggelar kegiatan Retreat dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Pondok Pesantren Kebun Krecek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan pada Rabu-Kamis, 22–23 Mei 2025.
Kegiatan ini mengusung tema “Retreat Penyuluh Agama Menuju Berwawasan Kebangsaan, Moderat dan Berkemajuan yang Rahmatan Lilalamin.”
Hadir dalam acara tersebut berbagai tokoh lintas lembaga dan agama, mulai dari Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH. Imron Mutamakkin, Pengasuh Ponpes Kebun Krecek Dr. KH. Yusuf Wijaya, Kepala Subbag TU Kemenag Kabupaten Pasuruan Dr. H. Bakhrul Ulum, S.Ag, M.Si, hingga perwakilan DPR RI, DPRD, Forkopimcam Tutur, dan penyuluh agama dari berbagai latar belakang.
Ketua IPARI Pasuruan Raya, Hj. Tuchfarul Syafaah Muniroh, S.Ag, MH dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merefleksi visi dan misi organisasi, menyalurkan aspirasi penyuluh, serta meningkatkan kontribusi nyata di tengah masyarakat. “Kami ingin IPARI menjadi wadah yang memperjuangkan profesionalisme dan kebermanfaatan penyuluh agama, baik ASN maupun non ASN,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh anggota untuk lebih aktif dalam memberikan dampak positif, sesuai semangat keberagaman dan moderasi yang menjadi dasar IPARI. “Kontribusi nyata kita bukan hanya dalam kata, tetapi dalam aksi yang menyentuh kehidupan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Kebun Krecek sekaligus tuan rumah, Dr. KH. Yusuf Wijaya menyebut penyuluh sebagai sosok “penentang”—yakni agen perubahan dari kondisi yang kurang baik menuju keadaan yang lebih baik. Ia berharap IPARI terus menjadi garda depan moderasi beragama di Pasuruan.
Kepala Subbag TU Kemenag Kabupaten Pasuruan, Dr. H. Bakhrul Ulum saat membuka acara secara resmi menyampaikan selamat atas Harlah ke-2 IPARI dan mendorong agar organisasi ini terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat. (AL/WD)
