MALANG (dialongmasa.com) – Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih, menekankan pentingnya hubungan baik dan kedekatan antara orang tua dan anak dalam Seminar Parenting dengan tema Membangun Ketahanan Keluarga Indonesia Bersama Majlis Ta’lim Fatimiyah Malang pada Selasa (28/1/2025).
Munculnya era 4.0 ditandai dengan penggunaan teknologi digital secara luas. Maraknya penggunaan media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi digital.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, kasus kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak sebagai korban pun semakin meningkat, misalnya kejahatan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Semakin berkembangnya teknologi menjadi tantangan yang sangat besar bagi anak-anak zaman sekarang. Penggunaan gadget tanpa literasi digital yang baik dan benar justru akan memberikan dampak negatif pada anak.
“Hampir semua anak yang kami tangani di Koppatara ini sumbernya adalah dari literasi media sosial yang buruk,” ungkap Hikmah Bafaqih.
Anak dengan kondisi psikologis yang kurang baik merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami kekerasan seksual. Hal tersebut dapat diketahui dengan mudah oleh predator seksual melalui media sosial mereka.
“Predator seksual itu memahami anak yang sekunder sirkel (kelompok rentan), gampang diapa-apakan itu dari medsosnya anak-anak,” jelasnya.
Anak-anak yang rentan menjadi korban biasanya berasal dari keluarga yang tidak baik-baik saja, seperti single parent atau orang tua yang masih lengkap tetapi memiliki hubungan yang kurang baik. Keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak sekaligus tempat mereka berlindung.
Kedekatan antara orang tua dan anak menjadi salah satu bentuk pencegahan kejahatan yang melibatkan anak. Sebagaimana banyak penelitian menyebutkan bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama serta tempat anak tumbuh dan berkembang sejak usia dini hingga dewasa, maka keluarga memiliki peran besar dalam pembentukan karakter anak.
Setiap anak memiliki hak atas waktu yang panjang dan berkualitas dengan orang tua, karena di situlah hubungan antara anak dan orang tua akan terbentuk.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur itu juga mengungkapkan bahwa sepatutnya orang tua meminta maaf ketika mereka tidak memiliki cukup waktu untuk anaknya.
“Saya selalu meminta maaf kepada anak saya karena tidak punya banyak waktu untuk mereka, karena waktu kita itu haknya mereka,” ujarnya. (Nawa/Wd)