PASURUAN, DIALOGMASA.com – Program Jalan Usaha Tani (JUT) yang dilaksanakan oleh Pemkab Pasuruan guna mendukung kelancaran pengangkutan hasil pertanian masyarakat mengalami pengurangan yang cukup besar. Hal ini merupakan imbas dari efisiensi anggaran serta rencana penggabungan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Lilik Widji Asri, yang dikonfirmasi usai rapat kerja dengan Komisi II DPRD pada Selasa (10/06) kemarin, menjelaskan bahwa untuk program pembangunan JUT pada tahun 2025 dimungkinkan tidak ada lagi. Pasalnya, hal ini merupakan dampak dari efisiensi anggaran.
“Tahun ini hanya ada satu paket JUT dengan nilai di bawah Rp200 juta. Lokasinya berada di Kecamatan Puspo untuk mendukung program TMMD,” jelasnya.
Lilik menambahkan, tak hanya itu saja, dampak efisiensi juga menyebabkan program bantuan alat pertanian bagi kelompok tani tidak bisa diwujudkan. Meskipun keberadaan program-program yang bersentuhan langsung dengan petani masih sangat dibutuhkan di sejumlah wilayah, terutama dalam rangka mendukung kelancaran pengangkutan hasil pertanian.
Data yang dimiliki Dialog Masa menyebutkan bahwa pada tahun 2024 silam, Pemkab menggulirkan 23 paket program JUT yang tersebar di sejumlah desa dengan nilai bervariatif, mulai dari Rp100 juta hingga Rp200 juta, yang dilaksanakan secara kontraktual.
(abi/wj)