Islam Masuk ke Nusantara Lebih Awal dari yang Diajarkan di Sekolah, Tegas Menteri Kebudayaan Fadli Zon

gayuh
2 Min Read

Islam Masuk ke Nusantara Lebih Awal dari yang Diajarkan di Sekolah, Tegas Menteri Kebudayaan Fadli Zon

gayuh
2 Min Read

ARTIKEL, DIALOGMASA.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, kembali menegaskan bahwa Islam telah masuk ke Nusantara jauh lebih awal dibandingkan narasi umum yang selama ini diajarkan di sekolah. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah perbincangan budaya yang ditayangkan dalam program “Catatan Demokrasi” serta diunggah ulang oleh akun Instagram @lensabudaya_id.

Fadli Zon menjelaskan bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia tidak dimulai pada abad ke-13 seperti yang lazim tercantum dalam buku pelajaran. Ia menekankan bahwa berbagai temuan arkeologis dan bukti material justru menunjukkan jejak Islam telah hadir sejak abad ke-9 bahkan abad ke-7.

Salah satu bukti kuat adalah keberadaan Makam Fatimah binti Maimun di Leran, Manyar, Gresik, yang bertarikh tahun 1082 Masehi (abad ke-11), serta sejumlah nisan tua lainnya yang menunjukkan pengaruh Islam sebelum berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam besar.

“Kalau kita lihat temuan-temuan makam kuno, misalnya Makam Fatimah binti Maimun, itu menunjukkan Islam sudah ada jauh sebelum abad ke-13,” ujar Fadli Zon dalam program tersebut.

Selain jejak makam, ia juga menyoroti temuan koin-koin emas Samudera Pasai yang berasal dari sekitar tahun 1270 Masehi, lengkap dengan tulisan Arab dan nama-nama sultan. Menurutnya, jejak tersebut menandakan bahwa peradaban Islam di Nusantara memiliki hubungan erat dengan pusat kekuasaan Islam global pada masa itu.

Yang lebih menarik, lanjut Fadli Zon, para peneliti juga menemukan koin-koin dari Dinasti Umayyah (abad ke-7) dan Dinasti Abbasiyah (abad ke-8) di beberapa wilayah Nusantara. Koin tersebut bertuliskan syahadat, seperti “Lā ilāha illā Allāh, Muhammad Rasūlullāh”, menjadi bukti kuat adanya kontak dagang dan hubungan keislaman jauh sebelum berdirinya Samudera Pasai.

“Temuan koin Umayyah itu luar biasa, karena menandai adanya interaksi awal Islam dengan wilayah kita. Jadi bukan abad ke-13, tapi jauh sebelumnya,” jelas Fadli Zon.

Unggahan video pernyataan tersebut di akun @lensabudaya_id mendapat respons besar dari warganet, terutama pemerhati sejarah dan budaya. Banyak yang menilai bahwa kurikulum sejarah perlu dievaluasi agar lebih sesuai dengan temuan ilmiah terbaru. (FZ/WD)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×