PASURUAN, DIALOGMASA.com – Pemerintah Desa Oro-oro Ombo Wetan menggelar kegiatan Burdah dan sarapan pagi gratis di rumah Kades Amin Tohari, Minggu (30/11/25).
Kegiatan Burdah dan sarapan pagi gratis bersama warga ini telah menjadi tradisi yang rutin digelar oleh Kades Oro-oro Ombo Wetan. Menurut Kades Amin Tohari, kegiatan tersebut merupakan langkah kecil untuk membangun keakraban dan menyerap aspirasi warga.
“Sarapan pagi ini efektif untuk membangun keakraban bersama warga. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak sungkan menyampaikan keluhan, usulan, maupun harapan untuk desa,” terang Kades yang akrab disapa Gus Amin.

Kegiatan ini bersifat nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu dusun ke dusun lain.
“Agar memudahkan masyarakat, kegiatan ini kami adakan secara bergiliran, sehingga warga tidak perlu datang jauh-jauh dan lebih banyak yang bisa ikut,” tambahnya.
Pemerintah desa merupakan pemerintahan terkecil dalam struktur negara dan menjadi instrumen negara yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Di tingkat desa, komunikasi program-program negara harus tersampaikan dengan baik. Bahkan, pemerintah desa sering dipahami sebagai lembaga negara yang senantiasa melayani masyarakat selama 24 jam.

Dalam tradisi Islam, Burdah adalah rangkaian bacaan yang dimaksudkan sebagai ikhtiar untuk menolak bala. Muslimat atau ibu-ibu PKK Desa Oro-oro Ombo Wetan secara rutin menggelar Burdah dan istighosah sebulan sekali, seperti yang dilakukan pada hari ini.
Menurut Gus Amin, kegiatan ini dilaksanakan karena warga, khususnya para ibu, berharap desa dan masyarakat tetap terjaga dari berbagai mara bahaya, musibah, maupun penyakit, terlebih di musim hujan ekstrem seperti saat ini.
“Ibu-ibu sangat rajin membaca doa, mulai istighosah, tadarus, hingga Bacaan Burdah seperti sekarang. Mereka bilang kepada saya bahwa bacaan-bacaan ini adalah ikhtiar tolak bala bagi masyarakat Desa Oro-oro Ombo Wetan khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya,” tegasnya.
Untuk diketahui, Desa Oro-oro Ombo Wetan di Kecamatan Rembang dikenal sebagai penghasil buah mangga dan kini tengah mengembangkan wisata desa berupa miniatur Ka’bah dan wahana permainan anak. (AL/WD)

