Kementan dan Bank Dunia Gelar Bimtek Pembuatan Pupuk Biochar & Kompos di Desa Wonokerto

gayuh
2 Min Read

Kementan dan Bank Dunia Gelar Bimtek Pembuatan Pupuk Biochar & Kompos di Desa Wonokerto

gayuh
2 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com – Kementerian Pertanian bersama Bank Dunia melalui Program I-Care menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pembuatan pupuk biochar dan kompos di Agrowisata Tegalan Poh, Desa Wonokerto, Jum’at (28/11/25).

Kegiatan ini diikuti anggota Koperasi Mangga Putar Mashlahat Pasuruan, Koperasi Jagung Jaya Abadi, dan dihadiri oleh perwakilan Bank Dunia Muhrizal, Kepala Desa Wonokerto Sugiono, serta Site Manager Program I-Care Afandi.

Adapun Nara sumber bimtek adalah Rina Kartikawati beserta Tim dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Lingkungan Pertanian.

Muhrizal menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama strategis antara Kementan dan Bank Dunia melalui Program I-Care. Ia berharap para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk diterapkan pada usaha pertanian masing-masing.

“Ini kerja sama penting. Manfaatkan dengan baik dan terapkan di bidang usaha pertanian masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Kades Wonokerto Sugiono menilai pelatihan ini sangat bermanfaat, khususnya bagi petani mangga dan jagung. Menurutnya, pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk dapat mengurangi biaya operasional sehingga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Petani dapat memanfaatkan limbah organik untuk pupuk, sehingga biaya produksi berkurang,” katanya.

Hal senada disampaikan Afandi. Ia menegaskan bahwa Program I-Care hadir untuk memberikan solusi bagi petani dalam meningkatkan produksi pertanian sekaligus mendorong kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan budidaya, terutama terkait pupuk.

“Kami hadir untuk mencarikan solusi demi meningkatkan hasil pertanian dan menumbuhkan semangat kemandirian petani,” jelasnya.

Dalam Bimtek ini, peserta dibekali teknik pembuatan pupuk biochar dan kompos menggunakan bahan sisa tongkol jagung serta limbah organik lainnya. Proses dilakukan dengan pemanasan pada suhu 300–700 derajat menggunakan tungku pirolisis.

Dari proses tersebut, petani memperoleh dua produk sekaligus, yakni pupuk biochar dan asap cair yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida.

Melalui pelatihan ini, diharapkan petani mampu menerapkan teknologi ramah lingkungan tersebut untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya budidaya. (AL/WD)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×