PASURUAN (dialogmasa.com) – Pengerjaan pemeliharaan berkala Jalan Jetak – Dayurejo oleh Dinas PU Bina Marga dan Bina Konstruksi telah memasuki minggu ke-6 sejak penandatanganan kontrak. Namun, realisasi pengerjaan masih relatif rendah. Penyebab rendahnya pengerjaan tersebut bukan disebabkan oleh kendala teknis, melainkan karena padatnya arus lalu lintas, baik roda dua maupun roda empat, yang melintas di sana.
Dari pantauan di lapangan, proyek yang ditangani oleh CV Dua Bersaudara asal Dsn. Beji Geneng RT/RW 04/01 Ds. Sumbersuko, Kec. Purwosari, dengan nilai penawaran Rp. 3.529.988.494, saat ini baru melakukan pengerjaan plengsengan pinggir jalan dengan stross dan pasangan kolom tinggi 8 sistem trap, penggantian aspal panas, serta pemasangan pengsengan bahu jalan.
Pelaksana proyek CV Dua Bersaudara, Mufid Al Habsy, yang dikonfirmasi di lapangan menjelaskan bahwa ada beberapa kegiatan pembangunan yang saat ini sedang ditangani oleh para pekerja, seperti plengsengan dan penggantian aspal di beberapa titik. Pihak rekanan memang mendapati kendala nonteknis berupa padatnya arus lalu lintas sehingga pengerjaan tidak bisa dikebut.
“Jalan ini (Jetak – Dayurejo) setiap hari volumenya kendaraan sangat padat, maklum jalan kelas II tersebut merupakan jalan utama menuju kawasan wisata Prigen dan jalan alternatif ke Tamandayu,” jelasnya.
Meski puluhan rambu-rambu sudah dipasang di sepanjang jalan yang sedang ditangani, namun rata-rata pengendara yang melintas kadang tidak mau tertib, sehingga tak jarang pengerjaan di lapangan harus menunggu.
Saat ditanya soal progres pengerjaan, Mufid menuturkan bahwa realisasi hingga saat ini masih mencapai 5-6 persen. Hasil tersebut secara umum masih rasional dan on track karena pekerjaan mayornya adalah hotmix. “Rencananya, bulan depan kita akan menggelar hotmix-nya, Mas,” jelasnya. (Abi/Wj)