PASURUAN (dialogmasa.com) – MTsN 2 Pasuruan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-29 dengan menggelar Masandapas Competition 2024 di halaman Madrasah, Senin (18/11/2024).
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peresmian beberapa fasilitas baru, seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Panggung Kreativitas Siswa, serta gerakan menanam sejuta pohon.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, Abdul Haris, hadir untuk memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi. Dalam pidatonya, Abdul Haris menyampaikan harapannya agar kompetisi dan perayaan ini dapat berjalan lancar serta membawa manfaat besar.
“Kompetisi mata pelajaran, bola voli, dan catur ini mudah-mudahan berjalan lancar, sukses, dan membawa kemanfaatan,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang evaluasi pendidikan. “Ini bukan hanya tentang berkompetisi, tetapi juga untuk mengukur sejauh mana kompetensi masing-masing madrasah dalam mendidik anak-anak,” jelasnya.
Abdul Haris turut memberikan pesan kepada madrasah berprestasi agar mau membagikan metode pembelajarannya kepada madrasah lain.
“Dengan berbagi, kita bisa bersama-sama mencapai prestasi gemilang, baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, maupun internasional,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala MTsN 2 Pasuruan, Irvan Fauzi, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamdulillah, hari ini kami resmi membuka Masandapas Competition dalam rangka memperingati hari ulang tahun MTsN 2 Pasuruan ke-29,” katanya.
Ia berharap perayaan ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga dapat meningkatkan prestasi siswa serta mempererat silaturahmi antar madrasah tingkat SD dan MI.
“Dengan adanya peresmian PTSP, pelayanan kami kepada siswa, wali siswa, dan masyarakat diharapkan semakin optimal. Selain itu, panggung kreativitas siswa ini semoga bisa menjadi wadah untuk menggali dan mengembangkan bakat siswa,” tambahnya.
Masandapas Competition 2024 yang berlangsung hingga 23 November mendatang melibatkan berbagai kompetisi, termasuk mata pelajaran, bola voli, dan catur. Perayaan ini diakhiri dengan gerakan menanam sejuta pohon sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. (Al/Wd).