PASURUAN, DIALOGMASA.com – Ketua Barigade Gusdur, Muslim, mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh dinamika aksi dan protes yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Ia menegaskan, masyarakat Pasuruan harus tetap menjaga kondusifitas daerah sebagai kota santri yang berkarakter damai.
“Kami harap masyarakat Pasuruan tetap kondusif, tidak terprovokasi oleh pendemo-pendemo yang ada di wilayah Indonesia. Jangan sampai terjadi kerusuhan di Kabupaten Pasuruan yang merupakan kota santri berkarakter sami‘na wa atho‘na,” jelas Muslim kepada Dialog Masa, Sabtu (30/8/2025).
Muslim juga menegaskan, pada 3 September mendatang tidak boleh ada gerakan massa dari Pasuruan menuju Surabaya atau Gedung Gubernur Jawa Timur. “Saya tegaskan, di tanggal 3 tidak ada gerakan apapun menuju Surabaya ataupun ke kantor Gubernur,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyoroti sejumlah tokoh publik dan anggota DPR yang dinilai turut memprovokasi masyarakat. “Saya menghimbau agar Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, dan anggota DPR yang memprovokasi masyarakat sehingga marah, sebaiknya mundur dari jabatannya,” tegasnya.
Meski mengingatkan masyarakat agar tidak anarkis, Muslim menegaskan dirinya tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah. Ia menilai pemimpin harus mengutamakan pembangunan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan, bukan justru menghamburkan anggaran untuk acara seremonial.
“Pemimpin harus fokus pada visi misi, terutama mensejahterakan rakyat, meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan gratis, serta mengembangkan ekonomi kerakyatan,” tuturnya.
Di akhir, Muslim kembali mengingatkan pentingnya menjaga perdamaian di tengah situasi nasional yang memanas. “Kritik itu biasa, namun perdamaian harus dijaga. Kritik yes, anarkis no,” pungkasnya. (AL/WD)