PASURUAN, DIALOGMASA.com – Upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di Desa Wisata Wonokitri, Kecamatan Tosari, terus diperkuat melalui kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha.
Program pengelolaan sampah berbasis Bank Sampah Sekolah yang telah dimulai sejak Juli lalu itu masih berlangsung hingga Desember ini, melibatkan Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial Universitas Indonesia (@dpisui), @kkn.genz.berbakti, Program Bakti BCA untuk Negeri (@goodlifebca), SDN Wonokitri, serta Pemerintah Desa Wonokitri.
Program tersebut menekankan pentingnya budaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) melalui edukasi kepada masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Melalui Bank Sampah Sekolah, para siswa didorong untuk menjadi duta lingkungan yang mampu mencontohkan perilaku memilah sampah dari sumber, mengurangi kebiasaan membuang atau membakar sampah sembarangan, serta menularkan kebiasaan baik itu kepada keluarga.

Selain menumbuhkan kepedulian sejak dini, program ini juga memiliki dampak ekonomi. Pengelolaan sampah yang efektif diharapkan dapat mengurangi volume sampah sekaligus menambah pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan sampah bernilai guna.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Nur Kholis, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terbangun dalam program ini, “Kami berterima kasih kepada semua mitra yang terlibat. Kolaborasi ini penting untuk membangun budaya baru dalam mengelola sampah, dimulai dari sekolah hingga tingkat keluarga,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Hingga awal Desember, rangkaian kegiatan edukasi, pendampingan, dan penerapan Bank Sampah Sekolah masih terus berjalan sebagai bagian dari komitmen bersama menciptakan budaya baru pengelolaan sampah di Desa Wisata Wonokitri. (AL/WD)

