PASURUAN (dialogmasa.com) – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pus@ka mengusulkan agar selain tes kesehatan, pasangan calon bupati dan wakil bupati juga menjalani tes IQ dan psikotes. Usulan ini disampaikan oleh Ketua LSM Pus@ka, Lujeng Sudarto, melalui Dialog Masa pada Senin, 2 September 2024.
Lujeng menekankan bahwa tes ini penting untuk menilai tingkat intelektualitas dan mentalitas kepemimpinan para calon, sehingga masyarakat Pasuruan memiliki referensi yang lebih baik dalam menentukan pilihan berdasarkan kapasitas dan integritas kepemimpinan.
“Parameter kepemimpinan terletak pada visi dan semangat, yang dapat diidentifikasi melalui hasil tes tersebut. Tes kesehatan diperlukan untuk mengetahui kondisi fisik calon, sementara tes IQ dan psikotes diperlukan untuk menilai kecerdasan dan mentalitas kepemimpinan mereka. Artinya, seorang pemimpin harus cakap dalam hal fisik, intelektualitas, dan mentalitas,” jelas Lujeng.
Ia menambahkan bahwa dalam kontestasi politik seperti pemilihan kepala daerah dan anggota parlemen (DPRD), sering kali terpilih pemimpin yang tidak memiliki kapasitas dan integritas yang kuat, sehingga berdampak buruk pada tata kelola pemerintahan.
“Kepala daerah yang intelektualitasnya pas-pasan tidak akan mampu menggerakkan birokrasi secara inovatif dalam memberikan pelayanan publik dan mengelola potensi daerah untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Menanggapi usulan ini, Ketua KPU Kabupaten Pasuruan, Ainul Yaqin, tidak menerima juga tidak menolak usulan itu namun ia menyatakan bahwa pihaknya akan tetap mengikuti regulasi dari KPU RI.
“Kami di KPU daerah tidak bisa membuat regulasi sendiri, semua menjadi regulasi KPU RI,” jelas Ainul Yaqin. (Ali/Wj)
