PASURUAN, DIALOGMASA.com — Perwakilan aliansi mahasiswa Pasuruan Raya mendatangi kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pasuruan pada Selasa (24/06/2025).
Kedatangan pelajar muda ini disambut langsung oleh Kepala Bakesbangpol, Eddy Supriyanto.
Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa menyampaikan kekhawatiran terhadap menurunnya semangat gotong royong dan toleransi di kalangan pelajar, khususnya di lingkungan kampus. Selain itu, mereka menyoroti masuknya paham radikal dan intoleran melalui platform digital yang dinilai telah memengaruhi cara berpikir generasi muda secara sistematis.
“Pendidikan hari ini berada dalam pusaran tantangan kontemporer yang tidak ringan,” ujar M Qomaruddin, salah satu perwakilan mahasiswa kepada Dialog Masa, Rabu (25/06/2025).
Menurutnya, media sosial menjadi ruang yang cukup efektif bagi penyebaran paham radikal. “Radikalisme digital menyusup ke ruang-ruang belajar, memengaruhi cara berpikir peserta didik secara senyap namun sistematis,” lanjutnya.
Qomaruddin juga mengungkapkan bahwa disintegrasi sosial mulai tampak di lingkungan pendidikan. “Kita mulai kehilangan semangat toleransi. Prasangka antarkelompok meningkat, dan gotong royong sebagai jati diri bangsa mulai pudar,” ucapnya dengan nada prihatin.
Tak hanya itu, ia turut menyoroti minimnya partisipasi politik di kalangan generasi muda. “Banyak teman-teman saya yang apatis terhadap proses politik, bahkan enggan ikut musyawarah. Ini menunjukkan bahwa pendidikan kewargaan kita belum cukup membumi,” tegasnya.
Dalam situasi tersebut, mahasiswa meminta agar negara hadir secara aktif, termasuk melalui peran Bakesbangpol. “Bakesbangpol tidak bisa hanya jadi penonton atau pengawas. Mereka harus jadi mitra aktif dunia pendidikan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan, Eddy Supriyanto, mengapresiasi masukan dari para mahasiswa. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti keresahan yang disampaikan.
“Kami mengapresiasi semangat mahasiswa Pasuruan Raya yang tidak hanya kritis, tetapi juga membawa solusi dan ingin terlibat dalam menjaga ketahanan bangsa, terutama di level daerah,” ujar Eddy. (AL/WD)
