Mahasiswa UB Tawarkan Ide Budidaya Maggot Sebagai Solusi Inovatif Mengurangi Limbah Organik di Desa Wonosari

admin
2 Min Read

Mahasiswa UB Tawarkan Ide Budidaya Maggot Sebagai Solusi Inovatif Mengurangi Limbah Organik di Desa Wonosari

admin
2 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – Dalam upaya mengurangi limbah organik rumah tangga, mahasiswa KKN Universitas Brawijaya Malang bekerjasama dengan pemerintah Desa Wonosari Gondang Wetan memperkenalkan budidaya maggot sebagai solusi alternatif. Materi ini disampaikan kepada masyarakat desa pada Jumat, 19 Juli 2024 di aula balai desa Wonosari.

Hana, salah satu anggota KKN Universitas Brawijaya Malang, menjelaskan bahwa maggot adalah larva lalat jenis BSF (Black Soldier Fly) yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai dekomposer. “Maggot dapat mengurangi volume sampah organik hingga 50-80%, membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkapnya.

Proses budidaya maggot dimulai dari penetasan telur lalat BSF menjadi larva atau maggot. Maggot dipelihara selama 18-20 hari hingga masa panen. Sebagian maggot bisa dipisahkan untuk menghasilkan bibit baru, sedangkan sisanya akan memasuki masa pre-pupa dan pupa selama 7-14 hari sebelum menjadi lalat BSF dewasa yang akan menghasilkan 500 hingga 900 telur.

“Maggot memiliki potensi besar dalam mengurangi sampah organik, khususnya limbah organik rumah tangga,” tambah Hana. Proses degradasi oleh maggot menghasilkan kasgot (bekas maggot) yang kaya akan nutrisi dan dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman. Selain itu, maggot juga bisa dijadikan sumber protein untuk pakan ternak dan ikan.

Budidaya maggot memberikan manfaat ekonomi tambahan. Maggot basah bisa segera dimanfaatkan dan dijual kepada pemilik kolam pemancingan atau peternak terdekat. Maggot juga dapat diolah menjadi maggot kering, yang lebih tahan lama dan dapat menjangkau konsumen lebih luas.

Dalam acara tersebut, Hana menyampaikan, “Dengan memanfaatkan maggot, kita bisa merubah sampah menjadi hal yang lebih produktif dan menciptakan lingkungan yang bebas sampah, sehat, dan bersih.” Hana berharap bahwa dengan penerapan budidaya maggot, masyarakat Desa Wonosari dapat lebih bijak dalam mengelola sampah organik dan mendapatkan manfaat ekonomi dari hasil budidaya ini. (Ali/WJ)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×