DIALOGMASA.com – Kota Malang tidak hanya menarik dari segi tempat wistanya. Kota berhawa dingin ini juga memiliki daya tarik sejarah. Meskipun kini dikenal sebagai destinasi wisata modern, namun kota Malang masing menyimpan jejak-jejak masa lalu yang menarik untuk dikunjungi.
Boleh dibilang wisata sejarah jarang dilirik anak-anak muda, walaupun sebenarnya bisa jadi ajang untuk mempelajari berbagai hal. Pembelajaran sejarah menjadi salah satu sarana strategis untuk mewariskan nilai-nilai luhur budaya bangsa kepada generasi penerus.
Dilansir dari reposotory.upi.edu yang diunggah pada tahun 2019, ada dua manfaat belajar sejarah. Dari masa dan situasi yang sekarang ini, Anda dapat mengeksplorasi fakta-fakta hingga ketentuan yang ada di masa lalu.
Manfaat belajar sejarah yang selanjutnya yaitu membantu menganalisis situasi di masa kini, sehingga bisa membuat proyeksi di masa mendatang berdasarkan fakta sejarah.
Bagi penggemar sejarah, kota Malang akan membawa Anda kembali ke masa lampau untuk mengingatkan kejayaan kerajaan kuno, periode kolonialisme hingga perjuangan kemerdekaaan bisa berkunjung ke:
- Museum Panji
Museum Panji merupakan museum yang menampilkan koleksi artefak berkaitan dengan Legenda Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji. Pengunjung dapat menikmati diorama Perang Genter yang berlangsung di Desa Genter, Kabupaten Malang. Perang tersebut melibatkan kerajaan Singasari dan Kerajaan Kediri.
- Museum Ganesha
Museum Ganesha dibuka sejak tahun 2019 terletak di kompleks Hawai Waterpark, Malang. Museum ini menampilkan koleksi artefak yang berasal dari kerajaan Majapahit. Anda bisa melihat beragam koleksi anglo, banaspati, guci dan banyak lagi.
- Museum Mpu Purwa
Museum Mpu Purwa terletak di Jalan Soekarno Hatta nomor 210, Lowokwaru, Malang. Museum ini berisi beragam artefak sejarah dan benda-benda purbakala dari berbagai kerajaan di pulau Jawa. Namanya diambil dari sosok religius pada masa masyarakat Jawa Kuno, yaitu Mpu Purwa.
- Indonesia Old Cinema Museum
Layar tancap menjadi bagian dari sejarah perfilman yang ada di Indonesia. Kemajuan zaman membuat keberadaan layar tancap tak lagi ditemukan. Untuk mengenangnya, Anda bisa berkunjung ke Indonesia Old Cinema museum yang terletak di Jalan Soekarno Hatta nomor 45, Malang.
Terdapat peralatan yang digunakan untuk layar tancap, gulungan film hingga layar putih.
- Kayutangan Heritage
Tempat bersejarah yang tak boleh terlewatkan untuk dikunjungi yaitu Kayutangan Heritage. Kampung Kayutangan merupakan kawasan yang dipenuhi bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda.
Anda bisa melihat struktur-struktur cagar budaya sejak tahun 1870 hingga 1920 an. Terdapat 22 warisan budaya yang hingga kini masih dipertahankan fungsinya. (DH/WD)